Komisi IV Kritisi Kekurangan Bayar Pemerintah ke Produsen Pupuk

Siswanto | Dian Rosmala
Komisi IV Kritisi Kekurangan Bayar Pemerintah ke Produsen Pupuk
Ketua Komisi IV DPR Edhie Prabowo [DPR]

Padahal, kata Edhie, pembayaran itu sangat berguna sekali untuk para produsen pupuk.

Suara.com - Komisi IV DPR RI mengkritisi kekurangan  bayar pemerintah ke produsen pupuk, termasuK PT. Pupuk Iskandar Muda. Hal tersebut terungkap saat Komisi IV DPR meninjau gudang PIM di Banda Aceh, Nangroe Aceh Darusallam, Senin (1/8/2016). 

"Kedatangan kami ke Banda Aceh ini salah satunya dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan kepada Mitra kerja kami. Dan setelah kami melihat dan mendengar langsung dari pihak PIM kami mendapati bahwa ada kekurangan bayar dari pemerintah ke para produsen pupuk, termasuk PT. PIM, yang totalnya sekitar dua triliun rupiah," kata Ketua Komisi IV DPR Edhie Prabowo. 

Padahal, kata Edhie, pembayaran itu sangat berguna sekali untuk para produsen pupuk, terutama untuk mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, dia berharap pemerintah pusat segera melunasi kekurangan bayar tersebut. Salah satunya dengan memasukannya dalam APBN mendatang. 

"Sebelumnya para produsen pupuk, termasuk PT PIM kondisinya seperti mati suri. Namun belakangan sudah mulai bangkit dan bergerak. Tentunya kondisi yang menggembirakan ini harus terus didukung dan didorong, salah satunya melalui kebijakan nggaran. Kami berharap kekurangan bayar itu dapat segera diatasi,bahkan jika memungkinkan mendapat tambahan anggaran,"ujar politisi dari Fraksi Partai Gerinda.

Sementara itu, Direktur Utama PIM Achmad Fadhiel menjelaskan bahwa kekurangan bayar tersebut terdiri dari kekurangan bayar pada tahun 2014 sebesar Rp1,13 triliun dan pada tahun 2015 sebesar Rp443 miliar, sementara Rp500 miliar merupakan kekurangan pada tahun berjalan.

Yang ikut serta kunjungan tersebut ialah Wakil Ketua Komisi IV  Viva Yoga Mauladi, anggota Komisi IV seperti Delia Pratiwi Sitepu, Azhar Romli, A. A. Bagus Adhi Mahendra Putra, Darori Wonodipuro, Oo Sutisna, Eko Hendro Purnomo, Ibnu Multazam, Hermanto, Dardiansyah, dan Hamdani. 


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI