DPR: Papua Perlu Mendapat Perhatian Khusus

Siswanto
DPR: Papua Perlu Mendapat Perhatian Khusus
Komisi X DPR kunjungan ke Papua [DPR]

Fikri mengaku heran dengan kasus itu.

Suara.com - Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih menegaskan Papua harus mendapat perhatian khusus dalam beberapa bidang. Dia menegaskan khusus untuk bidang pendidikan, perlu adanya komunikasi intensif antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat, agar penyaluran anggaran maupun bantuan, lebih tepat sasaran.

Demikian diungkapkannya saat memimpin tim kunjungan kerja Komisi X DPR ke Jayapura, Provinsi Papua. Dalam kesempatan itu, tim mendapat aspirasi dari pihak SMA 5 Jayapura, terkait bantuan dari Pemerintah Pusat. SMA 5 Jayapura meminta agar ruang kelas direvitalisasi, namun malah mendapat ruang kelas baru.

“Untuk permasalahan di SMA Negeri 5 Jayapura yang minta revitalisasi gedung, namun mendapatnya malah ruang kelas baru, mungkin karena keterbatasan anggaran di kemendikbud atau anggaran yang ada hanya RKB. Namun kalau menghancurkan ruang kelas yang ada, ini tidak sesuai dengan nomenklaturnya,” kata Fikri.

Fikri mengaku heran dengan kasus itu.  Fikri meminta agar komunikasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat lebih intensif. Kemudian, perlu adanya bimbingan teknis yang ketat sehingga tidak ada kesalahan pengajuan bantuan dari pemda ke pusat.

“Tidak boleh dibiarkan kemudian Kemendikbud dinyatakan salah karena tidak sesuai dengan nomenklatur,” kata politisi Fraksi PKS.

Sementara terkait aspirasi masih minimnya sarana dan prasarana, khususnya komputer, di SMA YPPK Taruna Dharma, SMK 1 Jayapura maupun SMA 5 Jayapura, Fikri menilai hal itu sudah seringkali disampaikan oleh Komisi X kepada Mendikbud, saat rapat kerja maupun rapat  dengar pendapat dengan kemendikbud.

“Ini sudah berulang-ulang disampaikan saat raker atau RDP, supaya diperhatikan. Karena ketika konteksnya adalah untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer, ini rawan, kalau soalnya berbeda, tapi bergantian, ini rawan disampaikan dari murid yang sudah ujian duluan ke yang baru akan menjalankan ujian,” kata dia.

Sementara itu, anggota Komisi X DPR MY Esty Wijayati mengatakan permasalahan yang masih dijumpai di Papua adalah minimnya sarana dan prasarana, baik ruang kelas,  sarana laboratorium, maupun peralatan-peralatan lain yang dibutuhkan sekolah.

“Ini hampir di seluruh papua. Tapi persoalan yang harus segera diatasi, adalah sarana dan prasaran di sekolah pelosok Papua. Kemudian sarana prasarna yang harus kita berikan di seluruh pelosok Papua. Dengan sebaran penduduk yang kadang satu desa hanya 10 KK, kemudian jarak 5 kilometer lagi baru ada penduduk desa lain,” kata politisi Fraksi PDI Perjuangan.

Politisi asal dapil DI Yogyakarta melihat persoalan di Papua sangat  kompleks sehingga dalam memperlakukan dan membuat kebijakan untuk Papua tidak bisa disamakan dengan membuat kebijkan untuk daerah-daerah lain.

Sebelumnya, Kepala Sekolah SMA 5 Jayapura, Agnes, mengatakan sekolahnya membutuhkan beberapa bantuan untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, misalnya minim jumlah bis sekolah untuk antar jemput siswa dan guru, termasuk minimnya jumlah komputer. Ia juga mengeluhkan ruang kelas yang seharusnya cukup direvitalisasi, namun malah mendapat ruang kelas baru.

Selain mengunjungi tiga sekolah tingkat menengah atas, Komisi X juga menggelar pertemuan dengan wakil gubernur Papua beserta jajaran, dan ekonomi kreatif di Jayapura.

Kunjungan kerja ini juga diikuti oleh Ketua Komisi X DPR Teuku Riefky Harsya (Demokrat dari dapil Aceh), anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI Perjuangan yakni Asdy Narang (dapil Kalteng), Sofyan Tan (dapil Sumut), dan SB Wiryanti Sukamdani (dapil DKI Jakarta).

Kemudian Bambang Sutrisno (Fraksi Golkar dari dapil Jateng) dan Noor Achmad (Golkar dari dapil Jateng). Kemudian dari Fraksi Partai Gerindra yakni Dwita Ria (dapil Lampung), dan Sri Meliyana, (dapil Sumsel).

Berikutnya Edhie Baskoro Yudhoyono (Demokrat dari dapil Jatim), Rinto Subekti (Demokrat dari dapil Jateng). Kemudian dari Fraksi PAN ada Laila Istiana (dapil Jateng), dan Yayuk Basuki (dapil Jateng).

Kemudian dari Fraksi PKB Lathifah Shohib (dapil Jatim), SY. Anas Thahir (PPP dari dapil Jatim), Yayuk Sri Rahayuningsih (Nasdem dari dapil Jatim), dan Dadang Rusdiana (Hanura dari dapil Jabar).


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI