BKPM Kembangkan Layanan Digital di PTSP

Lestari mengatakan digitalisasi ini akan dikembangkan secara bertahap.

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 21 September 2017 | 16:05 WIB
BKPM Kembangkan Layanan Digital di PTSP
Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Jalan Jenderal Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Selasa (7/6/2016). [Suara.com/Adhitya Himawan]

Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal, Lestari Indah, mengatakan pemerintah terus menggenjot iklim investasi. Selain mengoptimalkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu lewati digitalisasi, pemerintah juga akan menyingkronkan semangat deregulasi perizinan di level pusat dengan daerah.

"Kita sekarang akan memperkuat PTSP kita dengan mengembangkan digitalisasi. Ke depan, investor yang mau menanamkan modal, bisa kita layani tanpa keharusan tatap muka lagi," kata Lestari saat dihubungi Suara.com, Rabu (20/9/2017).

Lestari mengatakan digitalisasi ini akan dikembangkan secara bertahap. Tidak sekaligus langsung berubah dari sekarang. "Kita harapkan akan seperti itu pada akhirnya," ujarnya.

Sejauh ini, Lestari mengklaim investor cukup puas dengan performa PTSP yang yang diluncurkan langsung oleh Presiden Joko Widodo di kantor pusat BKPM, Jakarta, 26 Januari 2015. Sampai saat ini belum ada keluhan serius dari para calon investor.

"Kalau soal singkronisasi kemudahan perizinan di level pemerintah daerah, Presiden sudah menerbitkan Perpres Percepatan Pelaksanaan Berusaha. Perpres itu membentuk Satgas di setiap kementerian dan lembaga dan pemda. Jadi kalau ada kesulitan berinvestasi di daerah, satgas tersebut yang akan menangani," ujarnya.

Mengacu data BKPM, realisasi investasi yang masuk ke Indonesia selama Januari - Juni 2017 mencapaiRp336,7 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan 12,9 persen dibanding Januari - Juni 2016 Rp298,1 triliun.

Realisasi investasi sepanjang Semester I 2017 juga baru mencapai 49,6 persen dari total target. Akhir tahun ini BKPM menargetkan realisasi investasi bisa mencapai Rp678,8 triliun. Terdiri dari Rp429,0 triliun dari investasi PMA atau asing dan Rp249,8 triliun dari investasi dalam negeri atau PDMN.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BISNIS

TERKINI