Pengamat: Atasi Problem UKM Tak Cukup Andalkan Pemerintah

Cina itu sudah 40 persen sistem pembayarannya melalui fintech.

Adhitya Himawan Suara.Com
Jum'at, 22 September 2017 | 20:35 WIB
Pengamat: Atasi Problem UKM Tak Cukup Andalkan Pemerintah
Zaki Mahmud, Head of SME Center Universitas Indonesia. [Suara.com/Adhitya Himawan]

Founder dan Managing Director Mountain Kejora Ventures, Sebastian Togelang, mengatakan bahwa prospe industri teknologi finansial (fintech) di Indonesia sangat besar. Oleh sebab itu, ia menyambut baik upaya Bank Danamon menambah kategori peraih Danamon Entrepreneur Awards 2017 untuk kategori fintech.

"Cina itu sudah 40 persen sistem pembayarannya melalui fintech. India sudah 20 persen. Sementara Indonesia baru 1 persen. Jadi potensi pasar Indonesia sangat besar," kata Sebastian di Jakarta, Jumat (22/9/2017).

Sebastian sendiri mengaku tak menjadikan para peraih DEA 2017 untuk dijadikan calon nasabah Mountain Kejora Ventures. Namun ia mengakui ajang DEA 2017 membuka relasi perusahaan ventura miliknya untuk berkenalan dengan para pebisnis fintech. "Kalau relasi kami cocok, kenapa tidak jika kelak menjadi nasabah kami?," ujarnya.

Apresiasi juga datang dari Zaki Mahmud, Head of SME Center Universitas Indonesia. Menurutnya sejak dulu persoalan perkembangan usaha kecil menengah di Indonesia selalu sama. Mulai dari minimnya akses ke perbankan, lemahnya SDM pengusaha UKM, daya saing, dan lai sebagainya.

"Dari dulu selalu itu masalahnya. Tidak beranjak banyak," kata Zaki dalam kesempatan yang sama.

Menurutnya, pemerintah sudah mengeluarkan begitu banyak kebijakan untuk mengatasi persoalan tersebut. Masalahnya, persoalan UKM di Indonesia memang begitu kompleks. Tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah semata.

"Perlu keterlibatan stake holder lain seperti dunia perbankan, akademisi, dan lain-lain. Ajang DEA 2017 ini dilakukan juga dalam rangka tersebut," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BISNIS

TERKINI