LMPV Mitsubishi dan Honda Mobilio Bisa 'Saling Memakan' Tahun Ini

Honda mengakui mobilio dan LMPV Mitsubishi ada kemungkinan saling memakan.

Kamis, 27 Juli 2017 | 09:38 WIB
LMPV Mitsubishi dan Honda Mobilio Bisa 'Saling Memakan' Tahun Ini
New Honda Mobilio. [Dok. Honda]

Suara.com - Honda mengakui bahwa low multi purpose vehicle (LMPV) mereka, Mobilio, memiliki kemungkinan untuk saling berebut konsumen pada tahun ini dengan calon pesaing anyar dari Mitsubishi karena pasar otomotif sedang stagnan. Akan tetapi, tahun depan, Honda berharap pasar LMPV akan membesar dengan adanya pemain-pemain baru alih-alih 'saling memakan'.

Mitsubishi, Senin (24/7/2017) pekan ini di Jakarta, baru saja memperlihatkan wujud dari varian tertinggi LMPV mereka. Peluncuran serta pemesanan resmi dari versi produksi XM Concept itu sendiri tetap dilakukan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, Agustus mendatang.

LMPV Mitsubishi yang diisukan bernama Expander ini memiliki kisaran harga Rp189-246 juta on the road Jakarta.

Menanggapi hal tersebut, Honda menilai bahwa khusus tahun ini Mobilio bisa saja terkena dampak negatif dari sang pemain baru.

"Untuk tahun ini karena pasar tak tumbuh mungkin akan terjadi tarik-menarik," kata Direktur Pemasaran dan Layanan Purnajual PT. Honda Prospect Motor Jonfis Fandy pascapeluncuran Jazz Facelift, Rabu (26/7/2017) sore di Jakarta.

Mobilio memang menjadi salah satu pesaing yang 'ditubruk' langsung LMPV Mitsubishi dari segi harga. Pasalnya, banderol Mobilio, jika ditilik di laman daring resmi Honda Indonesia, dimulai dari Rp189,5-243,5 juta on the road Jakarta.

Jonfis menerangkan bahwa sebenarnya, konsumen di segmen mobil-mobil relatif murah seperti LMPV, mempunyai pertimbangan yang lebih bervariasi dalam memilih mobil. Kondisi tersebut berbeda jika dibandingkan dengan pembeli mobil-mobil menengah ke atas amat mengamati kecanggihan serta keunggulan produk sebelum memesannya.

Karena itulah, setiap merek LMPV sebenarnya memiliki profil konsumennya masing-masing, sesuai citra pabrikan yang mengusungnya. Ia mencontohkan, konsumen-konsumen Honda menurut survei internal ialah mereka yang ingin fitur-fitur canggih, irit bensin, ingin punya kebanggaan terhadap kendaraan yang mereka miliki, juga suka desain sporty.

"(Merek) yang lain tidak. Misalnya, ada yang membeli karena layanan purnajual dan jaringan banyak, karena merek itu sudah dipakai keluarga sebelumnya, atau karena ongkos pemakaiannya rendah. Jadi dia tak lihat mobilnya seperti apa tapi lebih ke faktor-faktor tertentu lainnya. Konsumennya jadi berbeda-beda," papar Jonfis.

Dengan alasan ini, Jonfis berharap model-model LMPV baru lebih berpotensi untuk memperbesar pasar saat penjualan di jagad otomotif Tanah Air kembali tumbuh tahun depan. Pilihan untuk konsumen menjadi semakin banyak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

OTOMOTIF

TERKINI