Presiden Jokowi Resmikan Ruas Tol Bawen-Salatiga

Jalan tol ini memiliki panjang 17,6 km.

Selasa, 26 September 2017 | 10:58 WIB
Presiden Jokowi Resmikan Ruas Tol Bawen-Salatiga
Presiden Joko Widodo dalam peresmian jalan tol Semarang-Solo seksi III ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,6 km, Senin, 25 September 2017. (Sumber: Kementerian PUPR)

Suara.com - Presiden Joko Widodo meresmikan jalan tol Semarang-Solo seksi III ruas Bawen-Salatiga sepanjang 17,6 km, Senin, 25 September 2017. Peresmian tersebut menambah daftar panjang jalan tol yang telah berhasil dibangun oleh pemerintah.

"Dengan mengucap bismillahirohmanirohim, saya resmikan seksi III Bawen-Salatiga,jalan tol Semarang-Solo," kata presiden.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengapresiasi pihak-pihak terkait yang berperan mewujudkan proyek infrastruktur tersebut, antara lain PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Astra Infra, dan PT Sarana Pembangunan Jawa Tengah.

Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian BUMN, dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang juga berperan dalam mendukung pembebasan lahan. Presiden berharap, kerja sama serupa akan terus dilanjutkan dalam proyek-proyek infrastruktur lainnya.

Sedikit mengingat ke belakang, tiga tahun lalu, kepala negara mendapatkan informasi dari Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, bahwa jalan tol di seluruh Indonesia saat itu hanya 780 km. Ia pun langsung berdiskusi dengan jajaran terkait mengenai target lima tahun ke depan.



"Saya ingat, saat itu tiga tahun yang lalu, saya sampaikan ke Menteri PU yang terkait, juga dengan Menteri BUMN, saya hitung lima tahun target kita sementara 1.200 (km). Itu lima tahun, ya,” ujarnya.

Target tersebut bukanlah tanpa alasan, karena presiden telah menelusuri penyebab lambatnya pembangunan jalan tol selama ini, yakni soal pembebasan lahan.

“Sekarang kunci itu sudah kita lihat. Kuncinya sudah ketemu. Kalau konstruksi, ternyata kita tidak kalah, asal tanahnya sudah bebas,” ujarnya.

Target 1.800 km pada 2019
Sementara itu, Basuki, mengatakan, jalan tol Semarang-Solo terbagi atas lima seksi, yakni Seksi I Semarang-Ungaran (10,85 km), beroperasi sejak November 2011, Seksi II Ungaran-Bawen (11,99 km), beroperasi sejak April 2014, sedangkan Seksi III Bawen Salatiga (17,57 km) dioperasikan pada hari peresmian.

Sementara itu, Seksi IV Salatiga-Boyolali (24,50 km) dan Seksi V Boyolali-Solo (7,74 km), kemajuan konstruksi fisiknya telah mencapai 27 persen dan kemajuan pembebasan tanahnya mencapai 98,8 persen. Seluruhnya  ditargetkan dapat difungsikan saat Lebaran 2018 dan beroperasi secara penuh pada akhir 2018.

"Kecepatan membangun perkerasan jalan pada ruas Salatiga-Solo adalah 300 meter per hari, sehingga bisa cepat," tambahnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, tol Semarang-Solo merupakan bagian dari Trans Jawa (Merak-Banyuwangi), dengan total panjang 1.187 km dan termasuk dalam target pembangunan jalan tol sepanjang 1.800 km hingga 2019.

Pada Seksi 3 Bawen-Salatiga, keseluruhan biaya investasinya mencapai Rp 7,30 triliun, yang dipenuhi melalui modal sendiri dan pembiayaan sindikasi bank, yaitu BNI, Bank Mandiri, BRI, dan Bank Jateng. Selain itu terdapat dukungan pemerintah berupa konstruksi sepanjang 2,2 km pada segmen Sidorejo-Tenggaran.

Target-target tersebut terus dikejar oleh pemerintah, mengingat pentingnya pembangunan infrastruktur guna berkompetisi dengan negara lain. Pembangunan infrastruktur juga bertujuan untuk meningkatkan mobilitas orang dan barang, serta menurunkan harga komoditas di Tanah Air.

Dalam kesempatan tersebut, presiden minta seluruh jajarannya untuk terus berinovasi guna mewujudkan target program infrastruktur pemerintah. Utamanya di bidang pembiayaan, seperti dalam mencari equity, modal kerja, hingga modal investasi, antara lain melalui sekuritisasi aset.

Untuk tarif tol akan diberlakukan mulai Selasa, 26 September 2017, dengan besaran untuk golongan I dari (GT) Banyumanik ke GT Salatiga sebesar Rp 32.000, dari GT Ungaran ke GT Salatiga Rp 25.000, sementara dari GT Bawen ke GT Salatiga Rp 17.500.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo adalah Sekretaris Kabinet, Pramono Anung, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN, Rini Soemarno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN, Sofyan Djalil, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dan anggota Komisi V DPR RI, Nusyirwan Sujono.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, antara lain Dirut PT Jasa Marga, Desi Arryani, Inspektur Jenderal Rildo Ananda Anwar, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Danis H. Sumadilaga, Direktur Pembangunan Jalan Ditjen Bina Marga, Achmad Ghani Ghazaly, Kepala BPJT, Herry T. Zuna, Kepala BBPJN VII, Herry Marjuki, Kepala BBWS, Pemali Juana Ruhban Ruzziyatno, dan Kepala Biro Komunikasi Publik, Endra S.Atmawidjaja.

(** Artikel ini merupakan kerja sama Kementerian PUPR dan Suara.com)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

NEWS

TERKINI