NU Gelar Munas Alim Ulama, Perkokoh Kebangsaan

Para peserta yang hadir berjumlah 1.000 orang, dan acara dibuka Presiden Joko Widodo.

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Kamis, 08 Juni 2017 | 16:20 WIB
NU Gelar Munas Alim Ulama, Perkokoh Kebangsaan
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memberikan keterangan pers terkait penetapan tanggal 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila, di Gedung PBNU, Jakarta, Senin (30/5).

Suara.com - Organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), akan menggelar Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Alim Ulama di Nusa Tenggara Barat pada 24-26 November 2017.

Ketua panitia pusat KH M Imam Aziz di Mataram, Kamis, mengatakan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar Alim Ulama yang dilaksanakan di NTB itu merupakan forum tertinggi kedua setelah Muktamar NU.

"Kegiatan ini dilaksanakan dua kali dalam satu periode," ujarnya.

Ia menjelaskan, Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar Alim Ulama ini akan dipusatkan di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB di Kota Mataram.

Pembukaannya direncanakan oleh Presiden Joko Widodo dan penutupan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla di Ponpes Darul Quran Desa Bengkel, Kabupaten Lombok Barat.

Ia menuturkan, para peserta yang akan hadir dalam Munas Alim Ulama dan Konferensi Alim Ulama tersebut, berjumlah 1.000 orang, terdiri atas pleno PBNU, lembaga dan badan otonom tingkat pusat dan pengurus wilayah NU se-Indonesia dan para peninjau dari dalam dan luar negeri.

"Hadir juga para pimpinan organisasi ulama dari 35 negara yang tergabung dalam Persatuan Ormas NU Internasional," katanya.

Adapun tema besar yang diangkat dalam Munas Alim Ulama dan Konferensi Alim Ulama ini, lanjut KH M Imam Aziz, adalah memperkokoh nilai kebangsaan melalui program deradikalisasi dan penguatan ekonomi warga.

"Dalam munas ini akan dibahas masalah keagamaan, tentunya yang berkaitan dengan perkembangan akhir-akhir ini di Indonesia dan dunia. Termasuk, mengkaji rancangan undang undang yang berkaitan kemaslahatan umum dan ekonomi warga, khususnya warga NU," jelas Imam Aziz.

Ia menambahkan, nantinya hasil Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar Alim Ulama tersebut menjadi rekomendasi yang selanjutnya disampaikan ke masyarakat dan pemerintah untuk bisa ditindaklanjuti.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

NEWS

TERKINI