Kapolda Metro Jaya Suka Cara Tembak di Tempat Pengedar Narkoba

Kalau ada polisi yang bekerjasama dengan penyelundup, akan dipecat.

Selasa, 08 Agustus 2017 | 16:44 WIB
Kapolda Metro Jaya Suka Cara Tembak di Tempat Pengedar Narkoba
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Idham Azis bertemu Ketua MUI Ma'ruf Amin. (suara.com/Agung Shandy Lesmana)

Suara.com - Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya Inspektur Jenderal Idham Azis mengaku telah memerintahkan agar jajarannya tidak segan-segan menembak mati warga negara asing (WNA) yang telah menyelundupkan narkoba ke Indonesia.

Hal itu disampaikan Idham saat memberikan sambutan dalam acara pemberian penghargaan dalam pengungkapan kasus penyeludupan sabu-sabu seberat satu ton asal Guang Zho, Cina.

"Saya ucapkan selamat lah, saya dilaporkan ada yang ditindak tegas narkoba yang di Jakarta Barat sama yang di Tangerang. Saya suka itu," kata Idham saat memberikan sambutan dalam acara penghargaan pengungkapan sabu satu ton di Polda Metro Jaya, Selasa (8/8/2017)

Dia menyampaikan alasan cara represif lebih dikedepankan kepada bandar termasuk para WNA, karena kasus narkoba dikategorikan sebagai kejahatan luar biasa.

"Narkoba itu kejahatan adalah kejahatan yang luar biasa. Jelas kebijakan pemerintah, apabila ada orang asing yang ingin meracuni generasi kita, kita tindak tegas," kata dia.

Bahkan, dia telah menegaskan akan mencopot anggota polisi yang masih berkompromi terhadap penyelundupan dan peredaran narkona yang berasal dari luar negeri

"Tidak ada kompromi, sehingga kepada seluruh Kasat Narkoba yang pertama saya kumpulkan sejak saya jadi Kapolda saya cuman kasih dia satu bulan, kalau dia tak bisa berbuat atau menindak para bandar, saya ganti. Masih banyak pemain cadangan, masih banyak yang lain," kata dia.

Sebelumnya, polisi telah mengungkap kasus penyelundupan sabu yang diungkap di Anyer, Serang, Banten Kamis (13/7/2017). Empat warga Taiwan turut yakni LMH, CWF, LGY dan HYL diringkus dalam pengungkapan kasus tersebut. Bahkan, LMH, pimpinan penyelundup narkoba itu ditembak mati karena dianggap melawan petugas.

Tak beberapa lama, polisi kemudian juga meringkus 5 anak buah kapal asal Taiwan saat menangkap kapal Wanderlust yang menepi di perairan Tanjung Berakit, Pulau Bintan, Kepulauan Riau, Sabtu (15/7/2017). Inisial para ABK kapal pengangkut sabu-sabu itu yakni TCH, SCF, KCY, KCH dan JJS.

Setelah pengungkapan kasus ini, Kepolisian Taiwan juga menangkap tiga tersangka berinisial AS, AP dan AB. Ketiganya diduga ikut melakukan survei ke Indonesia bersama empat tersangka, sebelum penyelundupan sabu-sabu asal Guang Zho, Cina. Penangkapan ketiga tersangka baru itu dilakukan setelah mereka kembali ke Taiwan usai ikut melakukan pemantauan di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

NEWS

TERKINI