Pameran Otomotif Efektif Pengaruhi Pilihan Merek Pembeli Mobil
Menunjukkan bahwa 56 persen pengunjung akan memanfaatkan pameran untuk membandingkan antara satu merek dengan merek lainnya.
Suara.com - Pada Agustus mendatang Indonesia akan diramaikan oleh dua pameran otomotif akbar: Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) dan Indonesia International Motor Show (IIMS). Dua pameran ini diharapkan bisa mendongkrak penjualan mobil nasional melempem di enam bulan pertama 2015.
Tetapi pertanyaanya, mampukah pameran otomotif mendorong orang untuk membeli mobil?
Jawabannya bisa Anda lihat dalam riset terbaru Auto Shows of North America (ASNA), sebuah komite di bawah asosiasi diler mobil di Amerika Utara (ATAE). Dalam studinya, yang bertajuk "The Power of Auto Shows", ASNA membuktikan bahwa pameran berpengaruh positif terhadap penjualan mobil.
Lebih dari separuh pengunjung pameran otomotif yang akhirnya membeli mobil mengaku bahwa pameran memengaruhi keputusan mereka dalam memilih merek kendaraan tertentu, demikian salah temuan ASNA dalam risetnya.
ASNA mengatakan sebelumnya sudah menjadi pengetahuan umum di kalangan diler di Amerika Serikat dan Kanada, bahwa permintaan mobil akan meningkat setelah digelarnya pameran-pameran otomotif. Meski demikian belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan antara pameran dan tingginya penjualan.
Adapun penelitian ini digelar lembaga riset Foresight Research, yang melibatkan 21.000 orang yang tak pernah menghadiri pameran otomotif, 8.900 orang yang pernah menghadiri pameran merek mobil tertentu, 7.500 pembeli mobil baru, dan 3.000 orang yang pernah menghadiri pameran otomotif.
"Yang terjadi adalah, pasar dan pameran-pameran mobil punya hubungan yang berbanding lurus," kata ketua ASNA, Lou Vitantonio.
"Para diler di seluruh pasar akan mengakui bahwa ketika banyak orang menghadiri pameran otomotif, maka dalam hitungan hari, minggu, dan bulan, diler akan menjadi sangat ramai," lanjut dia.
Menurut studi itu, 46 persen pengunjung pameran mengakui bahwa mereka bisa mempertimbangkan untuk membeli merek mobil lain - atau sebaliknya mencoret pilihan mereka sebelumnya - setelah menghadiri pameran.
Temuan lain di studi itu menunjukkan bahwa 56 persen pengunjung akan memanfaatkan pameran untuk membandingkan antara satu merek dengan merek lainnya dan satu jenis mobil dengan jenis lainnya, sebelum pergi ke diler untuk membeli.
Yang menarik juga, riset itu menemukan bahwa 26 persen pengunjung yang sebelumnya ingin membeli mobil, akan pulang dari pameran dengan pilihan merek dan jenis mobil yang sudah bulat. (Automotive News)