Ini Mobil Hybrid yang Hadir di GIIAS

Pebriansyah Ariefana | Deni Yuliansari
Ini Mobil Hybrid yang Hadir di GIIAS
Alphard Hybrid. (Suara.com/Deni Yuliansari)

Tak pelak, Indonesia pun ikut kecipratan teknologi tersebut.

Suara.com - Teknologi kendaraan semakin berkembang. Tak pelak, Indonesia pun ikut kecipratan teknologi tersebut.

Satu-persatu Agen Pemegang Merek (APM) mulai membawa jagoan berteknologi tinggi untul dipasarkan di Indonesia. Salah satunya adalah kendaraan dengan sistem hybrid.

Dua APM yang sudah masuk ke segmen ini adalah PT. Toyota Astra Motor (TAM) dengan kendaraanya Camry, Prius dan yang baru saja diluncurkan saat Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), Alphard Hybrid.

PT. Nissan Motor Indonesia (NMI) pun tak mau kalah dengan memboyong X-Trail Hybrid dan diperkenalkan dalam ajang yang sama, GIIAS.

General Manager Marketing Strategy NMI, Budi Nur Mukmin, mengakui bahwa kendaraan hybrid memang memiliki pasar yang sangat kecil. Dia bahkan tidak banyak menargetkan pemesanan kendaraan barunya tersebut.

"Saya rasa, pasar ini akan terbentuk oleh dua jenis konsumen. Yakni konsumen pribadi yang memang mencintai lingkungan dan perusahaan multinasional yang punya visi green environment juga," katanya saat ditemui di GIIAS beberapa saat yang lalu.

Budi menyebut bahwa stigma mobil hybrid mahal yang membuat pasar hybrid belum akan besar dalam waktu dekat. Hanya saja, lanjutnya, pasar akan termotivasi jika kendaraan ini dijual dengan harga yang terjangkau.

"Dan jelas harga yang terjangkau ini bisa didapat jika kami mendapatkan dukungan dari pemerintah. Bisa dalam bentuk tax holiday atau bea masuk," katanya.

Mobil dengan teknologi hybrid, yakni menggabungkan dua sistem mesin, mesin konvensional dari bahan bakar minyak dan mesin listrik dari baterai, masih mahal karena unitnya masih diimpor langsung dari Jepang.

"Kalaupun dari ASEAN dengan keringanan 40 persen, harga pun masih mahal karena sebagian besar produksi baterai mobil hybrid diproduksi di Jepang," katanya.