Industri Farmasi Indonesia Rambah Pasar Internasional

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Industri Farmasi Indonesia Rambah Pasar Internasional
Anggota Komisi VI DPR RI, Adang Daradjatun saat Kunjungan Kerja Spesifik ke Provinsi Jawa Barat. (Dok : DPR).

Hasil produksi ini memiliki pangsa pasar yang besar di dalam negeri dan tengah merambah ke pasar internasional.

Suara.com - Anggota Komisi VI DPR RI, Adang Daradjatun mengatakan, secara makro keuangan PT Biofarma (Persero) dan PT Kimia Farma (Persero) Tbk sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam industri farmasi di Indonesia telah banyak mengalami kemajuan. Hasil produksi ini memiliki pangsa pasar yang besar di dalam negeri dan tengah merambah ke pasar internasional.

“Saya melihat kemajuan perusahaannya sudah sangat baik, karena memang pangsa pasar obat hasil produksi Biofarma dan juga Kimia Farma sangat besar dan memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat," ucap Adang di sela-sela agenda Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VI DPR ke Provinsi Jawa Barat, Rabu (13/3/2019).

Lebih lanjut ia mengungkapkan, selain masyarakat Indonesia, ternyata hasil produksi perusahaan BUMN itu sudah merambah ke luar negeri. Beberapa negara luar, khususnya yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI), telah bisa menerima produk-produk buatan Kimia Farma dan Biofarma.

“Meski demikian, ada beberapa tantangan yang  harus dihadapi, yakni tantangan yang berhubungan dengan bahan baku. Dimana bahan baku untuk keperluan produksi yang diimpor dari luar negeri jumlahnya masih cukup besar. Hal inilah yang perlu dipikirkan, yakni agar bisa mendapatkan produk yang bahan dasarnya berasal dari dalam negeri kita sendiri,” ujarnya.

Baca Juga: DPR: Peluang Industri Obat Herbal Sangat Menjanjikan

Adang juga meminta agar pemerintah memberikan perhatian lebih terhadap bidang riset dan penelitian, khususnya kepada PT Kimia Farma dan PT Biofarma, agar bisa meningkatkan serta memajukan hasil penelitiannya.

“Saya mendorong Biofarma dan Kimia Farma bisa mencapai peringkat tiga besar, minimal di tingkat ASEAN. Ini merupakan sebuah peluang besar," ujar Adang.

Menurut legislator dapil DKI Jakarta III itu, masyarakat Indonesia perlu diberikan pemahaman dan keyakinan mengenai keunggulan khasiat dari produk Biofarma dan Kimia Farma yang tidak kalah baiknya dari produk obat kimia sejenis yang berasal dari luar negeri.

“Sebab obat hasil produksi Biofarma dan Kimia Farma sudah diakui oleh WHO (World Health Organization), sehingga tidak perlu lagi ada keraguan terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh Biofarma maupun Kimia Farma,” katanya. 

Baca Juga: DPR RI Gelar Rapat Bahas Dampak Gempa NTB


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI