Ketua DPR Dukung Modernisasi Alutsista TNI

Arsito Hidayatullah | Dian Kusumo Hapsari
Ketua DPR Dukung Modernisasi Alutsista TNI
Ketua DPR Bambang Soesatyo memberikan Kuliah Kerja Pembangunan Nasional (KK Bangnas) Perwira Mahasiswa (Parsis) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Angkatan 57, di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (21/2/2019).

Hal ini dibuktikan dengan selalu meningkatnya anggaran Kementerian Pertahanan dalam alokasi APBN.

Suara.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo memberikan dukungannya kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk senantiasa meremajakan dan memodernisasi alat utama sistem persenjataan (Alutsista) guna menjaga kedaulatan Indonesia.

Hal ini dibuktikan dengan selalu meningkatnya anggaran Kementerian Pertahanan dalam alokasi APBN. Sehingga pembangunan kekuatan pertahanan Indonesia senantiasa berdasarkan kapabilitas yang dituangkan dalam program Kekuatan Pokok Minimum.

"Peningkatan anggaran Kementerian Pertahanan bisa dilihat dari Rp 99,8 triliun di APBN 2018 menjadi Rp 108,4 triliun di APBN 2019, menjadikan Kementerian Pertahanan sebagai posisi ke-2 kementerian/lembaga dengan anggaran terbesar," ujar Bamsoet saat memberikan Kuliah Kerja Pembangunan Nasional (KK Bangnas) Perwira Mahasiswa (Parsis) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Angkatan 57, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (21/3/2019).

Besarnya alokasi Kementerian Pertahanan tersebut, lanjut Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasia ini, terbagi lagi menjadi Rp 19,067 triliun untuk internal Kementerian Pertahanan, Rp 7,961 triliun untuk Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Mabes TNI), Rp 47,54 triliun untuk TNI Angkatan Darat, Rp 18,25 triliun untuk TNI Angkatan Laut, dan Rp 14,33 triliun untuk TNI Angkatan Udara. Dari berbagai sebaran anggaran, sebanyak 38,87 persen dialokasikan untuk belanja pegawai, 33,88 persen untuk belanja barang dan sebanyak 27,25 persen belanja modal.

Baca Juga: DPR Kompak Setujui Aswanto dan Wahiduddin Jadi Hakim Agung

"Seskoal sebagai sekolah tertinggi di lingkungan TNI AL punya tantangan besar membuat formulasi sistem keuangan militer, khususnya dalam mendiferensiasikan Sistem Keuangan Militer saat negara dalam kondisi damai, maupun Sistem Keuangan Militer saat negara dalam kondisi perang. Sehingga jika situasi terburuk terjadi, negara kita siap mengantisipasinya," ujar Bamsoet.

Ia mengingatkan kepada para perwira mahasiswa yang sedang mengikuti Seskoal, bahwa di abad ke-21 ini dunia dihadapkan kepada berbagai ketidakpastian. Berbagai perubahan terjadi secara cepat seiring kemajuan informasi teknologi, yang pada akhirnya turut mempengaruhi perubahan sosial budaya, ekonomi, politik, pertahanan dan keamanan.

"Saat negara bertanggung jawab memperkuat Alutsista, Seskoal punya tanggung jawab besar mempertajam pola pikir setiap prajurit dalam mengantisipasi berbagai ancaman yang datang. Karena bagaimanapun, the man behind the gun adalah kunci utama menjaga kedaulatan negara," tegas Bamsoet.

Sebagai penerima Brevet Kehormatan Hiu Kencana dari TNI AL, Bamsoet mengapresiasi visi pemerintahan Presiden Joko Widodo yang menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Konsekuensinya, TNI Angkatan Laut harus bisa menjaga kedaulatan dan kekayaan laut dari segala bentuk ancaman, agar berbagai potensi laut dapat dimaksimalkan sebesarnya untuk kemakmuran bangsa Indonesia.

"Agresifitas Tiongkok di sekitar Laut Natuna maupun posisi geografis Indonesia pada jalur ring of fire dunia, merupakan dua hal besar yang harus diwaspadai. Selain itu, TNI AL juga harus bisa mengantisipasi berbagai pelanggaran wilayah oleh kapal-kapal asing yang menyelundupkan narkoba, illegal fishing, illegal logging, imigran gelap, perompakan, maupun pembajakan," ujarnya.

Baca Juga: Bambang Soesatyo Ajak Anggota DPR Taat Lapor Pajak dan LHKPN


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI