Bambang Soesatyo Berdukacita Atas Meninggalnya Puluhan Petugas Pemilu

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Bambang Soesatyo Berdukacita Atas Meninggalnya Puluhan Petugas Pemilu
Wakil Ketua Bidang Pratama DPP Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet. (Suara.com/Ria Rizki)

Saat ini puluhan petugas KPPS terpaksa dirawat akibat sakit, saat menjalankan tugas.

Suara.com - Ketua DPR, Bambang Soesatyo menyampaikan rasa prihatin dan belasungkawa atas meninggalnya 54 petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) dan 10 aparat kepolisian saat menjalankan tugas Pemilu sejak 17 April 2019. Puluhan petugas KPPS dan aparat kepolisian tersebut meninggal saat mengawal hasil Pemilu, akibat kelelahan dan kecelakaan lalu lintas.

"Kita semua berdukacita atas meninggalnya puluhan petugas Pemilu 2019. Saya sampaikan rasa belasungkawa sedalam-dalamnya kepada para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Pengorbanan mereka dalam menegakan demokrasi di Indonesia tidak akan sia-sia," ujar Bamsoet di Jakarta, Senin (22/4/2019).

Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila ini minta pemerintah memberikan santunan kepada petugas KPPS dan Polri yang meninggal saat menjalankan tugas penyelenggaraan Pemilu. Pemerintah daerah juga diminta untuk membantu memberikan pengobatan gratis kepada para petugas KPPS, Polri dan TNI yang sakit saat menjalankan tugas Pemilu.

Saat ini puluhan petugas KPPS terpaksa dirawat akibat sakit, saat menjalankan tugas.

Baca Juga: Setjen dan BK DPR harus Dukung Implementasi Reformasi Fungsi Dewan

"Bahkan sejak awal sudah seharusnya nyawa dan kesehatan mereka diasuransikan, sehingga kehadiran negara untuk para petugas KPU dan Polri yang gugur di medan juang Pemilu dirasakan oleh mereka dan keluarganya, termasuk menjamin kesehatan dan keselamatan mereka," tandas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menegaskan, para petugas KPU di lapangan, dari mulai tingkat KPPS, maupun anggota Polri dan TNI adalah para penjaga tegaknya tiang demokrasi. Di luar dugaan, tugas yang diemban ternyata tidak semudah yang dikira.

"Sistem pemilihan yang rumit, akses medan lokasi yang tak mudah, maupun kelelahan fisik maupun tekanan psikis yang dialami tidak bisa dihindarkan. Tidak hanya menyita waktu, bahkan nyawapun menjadi taruhannya," kata Bamsoet.

Legislator Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen ini menambahkan, penyelenggaraan Pemilu 2019 memberikan banyak catatan penting untuk dijadikan pelajaran agar Pemilu selanjutnya bisa berjalan lebih baik, mulai masa kampanye yang terlalu lama, sistem pemilihan yang rumit, serta tidak adanya asuransi yang melindungi petugas di lapangan.

"Berbagai catatan penting tersebut akan menjadi bahan masukan dalam rapat kerja DPR dengan KPU, TNI, Polri, maupun pihak pemerintah lainnya. Kita ingin agar penyelenggaraan Pemilu ke depan berjalan lebih baik, karena itu perbaikan sistem mutlak harus dilakukan. Pembenahan akan dilakukan mulai dari hulu hingga hilir, terutama yang menyangkut keselamatan dan perlindungan petugas di lapangan," pungkas Bamsoet.

Baca Juga: KPK Akan Periksa Sekjen DPR di Kasus Jual Beli Jabatan Romahurmuziy


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI