DPR Kunjungi Bakul, Wadah Keamanan dan Kesehatan Pangan Bogor

Fabiola Febrinastri
DPR Kunjungi Bakul, Wadah Keamanan dan Kesehatan Pangan Bogor
Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi. (Dok : DPR)

Konsep Bakul merupakan terobosan.

Suara.com - Ketua Komisi IX DPR, Dede Yusuf Macan Effendi menyebut, Kota Bogor merupakan salah satu sentra kuliner masyarakat se-Jabodetabek, yang tentu kesehatan kandungan makanannya  harus diawasi secara ketat. Untuk itu, Pemerintah Kota Bogor mengaku memiliki program Badan Kuliner Bogor (Bakul) untuk mengawasi dan memberikan izin penjualan terhadap pedagang-pedagang di Bogor.

Saat memimpin kunjungan kerja spesifik Komisi IX DPR ke Kota Bogor, Jawa Barat, Dede menyampaikan, selama Ramadan hingga menjelang Lebaran, penjualan makanan akan semakin tinggi. Pemerintah perlu menjaga kandungan kesehatan makanannya.

Ia menjelaskan, kunjungannya kali ini, tidak ingin melakukan sidak melainkan ingin mengetahui konsep yang dimiliki Kota Bogor dalam menangani masalah kesehatan makanan.

“Yang kita lakukan ini bukan sidak, melainkan ingin mengetahui konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh masing-masing institusi atau lembaga daerah dalam menangani penyelewengan penjualan makanan. Saya cukup senang melihat kreativitas Bogor ini dengan Bakul-nya. Hal ini menandakan mereka sadar terhadap kesehatan,” sebutnya, usai pertemuan dengan Wali Kota Bogor dan Kementerian Kesehatan di Balai Kota Bogor, Selasa (21/5/2019).

Baca Juga: Ketua DPR Dorong Komisi III dan Pemerintah Rampungkan Empat RUU

Politisi Partai Demokrat itu sendiri berpesan agar ide brilian seperti Bakul terus dikelola dengan baik, hingga Kota Bogor bisa dijadikan sebagai salah satu kota percontohan bagi daerah lainnya. Menurutnya, konsep Bakul merupakan terobosan dan sesuai dengan visi Kota Bogor menjadikan kota yang ramah keluarga, sehingga wadah bagi para pegiat Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi istimewa. 

“Wali Kota Bogor sudah menjelaskan bahwa selama ini, UKM di Kota Bogor sudah memiliki wadah dan bertindak sebagai pengawas bernama Bakul, yang sudah mensinergikan perizinan dan pelatihan informasi. Kami juga sudah cek BPOM Kota Bogor, yang mana juga mengatakan bahwa selama ini terus melakukan pengecekan di lapangan, sehingga nantinya tidak ditemukan hal-hal yang berbahaya,” jelas Dede.

Di tempat yang sama, Wali Kota Bogor, Bima Arya menjelaskan, sejak dibentuk, Bakul sangat membantu peredaran makanan di Kota Bogor dan dapat mensejahterakan masyarakat secara individu.

“Bakul sangat membantu. Nanti kita akan koordinasi dengan loka-loka di Bogor. Bakul sudah dipantau terus oleh BPOM,” imbuhnya.

“Semua kita pantau. Makanya saya selalu minta ada rekapitulasi per bulan, berapa yang dikeluarkan. Peran lurah akan kita maksimalkan, karena mereka yang tahu UKM dimana saja,” tambah Bima, seraya menunjuk salah satu lurah yang hadir di Balai Kota Bogor.

Baca Juga: Ketua DPR : Sikapi Rekapitulasi Akhir Pemilu dengan Arif dan Bijaksana


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI