Badan Kerja Sama Antar Parlemen Optimalkan Diplomasi Negara Sahabat

Fabiola Febrinastri
Badan Kerja Sama Antar Parlemen Optimalkan Diplomasi Negara Sahabat
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana. (Dok : DPR)

Dengan bertambahnya jumlah GKSB, maka bisa memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi di dunia internasional.

Suara.com - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Putu Supadma Rudana meyakini capaian kerja diplomasi BKSAP melalui Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) akan semakin optimal. Saat ini jumlahnya bertambah dari 53 negara menjadi 102 parlemen negara sahabat.

Dengan bertambahnya jumlah GKSB, maka bisa memperkuat posisi Indonesia dalam diplomasi di dunia internasional. 

“Kita putuskan di Rapat Pimpinan BKSAP untuk bertambah dari 53 jadi 102 negara. Ini saya apresiasi atas kerja sama pimpinan BKSAP yang selalu mengatakan kita harus total diplomasi. Kita akan melakukan multitrack diplomacy salah satunya, di samping melakukan second track juga fast track diplomacy,” ujar Putu, usai mengikuti peresmian 102 GKSB oleh BKSAP DPR RI, di Gedung Nusantara IV, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2020).

Ke-102 negara tersebut menyambut baik dan ingin terus meningkatkan kerja sama dan peningkatan soliditas dengan Indonesia dalam berbagai bidang. Putu juga mengungkapkan seluruh jajaran pimpinan BKSAP akan terus mengawal proses diplomasi ini agar bermanfaat bagi Bangsa Indonesia. 

Baca Juga: Anies Nostalgia, Pimpinan Komisi X DPR Panggil dengan Sebutan Mas Menteri

“Saya bertemu dengan semua ambassador, dan mereka semua bilang ingin terus melakukan peningkatan dialog kerja sama dan pertemuan untuk peningkatan kerja sama di segala bidang. Dalam melakukan diplomasi ini, BKSAP akan akan menjadi leader dalam berkomunikasi dengan berbagai negara di dunia. Kita ada lima pimpinan dan semua ingin bekerja keras dalam mengawal diplomasi perlemen ini,” tegas Putu.

Politisi Partai Demokrat itu menjelaskan beberapa hal yang menjadi konsen BKSAP dalam menjalankan tugas diplomasi parlemennya, yakni meningkatkan pemenuhan manfaat bagi rakyat Indonesia, dan terkait kerja sama perdagangan diharapkan unsur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat menjadi pelaku aktif. 

“Kita berharap agar kepentingan bangsa dan negara kita betul-betul terwakili di tingkat internasional, baik pada pertemuan multilateral maupun pertemuan bilateral dengan negara negara lain. Ini lah esensi dari diplomasi yang pada akhirnya seluas-luasnya memberikan keuntungan dan manfaat bagi bangsa dan negara kita,” jelas anggota Komisi VI DPR RI itu.

Sejumlah negara yang menjadi mitra BKSAP, lanjut Putu juga bersikap terbuka dan siap untuk menjalin kerja sama yang baik dengan DPR. Ini penting guna membangun jalinan kekerabatan antara Indonesia dengan negara lain dalam menyikapi sejumlah persoalan internasional untuk dihadapi secara bersama.

“Kita menyambut baik dan mereka sangat terbuka dan senang hati. Ke depan banyak isu internasional yang kita hadapi seperti isu kelapa sawit, budaya, pariwisata, virus Corona atau isu papua. Dengan adanya Panja Pasifik kita akan bangun kerja sama yang baik, sehingga kita ketahui bahwa kita ingin bersama-sama menjaga perdamaian dan kedamaian dunia dan memikirkan keamanan kawasan Asia maupun kawasan Pasifik,” lanjutnya.

Baca Juga: Arab Saudi Hentikan Izin Ibadah Umrah, Begini Reaksi DPR RI

GKSB ini akan menjadi momentum untuk membangun kesepahaman tentang isu-isu global tersebut. Legislator daerah pemilihan (dapil) Bali itu mengungkapkan akan terus mengawal secara bersama-sama dan saling bersinergi dalam melakukan pembicaraan di forum internasioanal.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI