Sufmi Dasco Usul Anak Sekolah Kembali Belajar dengan Metode Jarak Jauh

Fabiola Febrinastri | Dian Kusumo Hapsari
Sufmi Dasco Usul Anak Sekolah Kembali Belajar dengan Metode Jarak Jauh
Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan (Korekku) Sufmi Dasco Ahmad. (Dok : DPR).

Ia meminta agar protokol khusus sektor pendidikan lebih diperhatikan.

Suara.com - Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan (Korekku,  Sufmi Dasco Ahmad mendukung wacana penerapan tatanan hidup baru atau new normal di tengah pandemi Covid-19. Meski begitu, ia meminta agar protokol khusus sektor pendidikan lebih diperhatikan.

“Penerapan new normal, khusus sektor pendidikan, masih harus didetilkan karena menyangkut berbagai aspek, salah satunya ya aspek keamanan anak-anak. Saya mendapatkan banyak pertanyaan dan keluhan terkait hal ini,” ungkap Dasco, kepada wartawan, Selasa (2/6/2020).

Dasco menyadari, sulit bagi sekolah menggaransi anak-anak terbebas dari penularan Covid-19 di sekolah. Hal tersebut akan menjadi masalah apabila ada satu murid yang terinfeksi virus tersebut. Pada akhirnya sekolah akan diliburkan kembali dan bahkan berpotensi mendapat tuntutan hukum dari orang tua murid.

Untuk itu, politisi Partai Gerindra itu meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk saling bekerja sama. Dasco meminta agar kedua kementerian ini membuat jaringan khusus untuk kegiatan belajar-mengajar (KBM) dilakukan seperti berada di sekolah, namun secara virtual sehingga anak-anak tetap aman di rumah.

Baca Juga: Tidak Lazim, Menag Batalkan Ibadah Haji Tanpa Konsultasi DPR

"Wabah Covid-19 masih berlangsung, obatnya belum ditemukan sampai saat ini. Saya ingin Kementerian Pendidikan bekerja sama dengan Kementerian Kominfo membuat jaringan khusus pendidikan. Interaksi sekolah tetap berlangsung seperti biasa tapi jarak jauh," tutur legislator dapil Banten III ini.

Dasco pun mengatakan inovasi perlu dibuat seperti aplikasi khusus sekolah dan stabilitas jaringan internet. Dalam hal ini setiap murid bisa diberi ID khusus untuk bisa akses ke aplikasi. ID itu akan masuk pada jalur internet khusus sehingga bisa digunakan secara gratis, tidak membebankan orang tua murid. "Karena tidak semua orang tua murid mampu membeli kuota," usul Dasco.

Menurut Dasco, KBM seperti saat berada di sekolah diperlukan agar anak tidak kehilangan sentuhan pendidikan. Namun Dasco juga mengusulkan agar Kemendikbud tidak mengubah pola belajar. Menurut dia, yang perlu dilakukan adalah hanya memindahkan lokasi belajar anak saja untuk menghindari penyebaran virus Covid-19.

"Maka untuk itu sangat diperlukan kerja sama antarkementerian untuk bisa menyajikan proses belajar-mengajar seperti biasa. Jangan biarkan pendidikan anak bangsa terbengkalai, tapi jangan juga membiarkan anak-anak ada dalam ancaman virus yang berbahaya ini," tutup Dasco.

Seperti diketahui, pemerintah belum bisa memastikan kapan KBM di akan kembali diterapkan. Pemerintah masih membahas hal-hal yang terkait dengan kegiatan tersebut. Selain itu, kesiapan daerah menggelar KBM di sekolah juga penting dipikirkan.

Baca Juga: Kecam Teror Diskusi FH UGM, Komisi III DPR RI Minta Kapolda DIY Usut Tuntas


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI