Pariwisata Bali Untuk Wisman Dibuka Juli, DPR: Pelaku Pariwisata Perlu Adaptasi

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Pariwisata Bali Untuk Wisman Dibuka Juli, DPR: Pelaku Pariwisata Perlu Adaptasi
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer. (Dok: DPR)

Pembukaan pariwisata di Bali karena kasus Covid-19 stabil.

Suara.com - Kabar baik datang bagi para pelaku pariwisata di Bali. Sebab, sesuai yang dijadwalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Pariwisata di Bali untuk wisatawan mancanegara (Wisman) akan mulai dibuka pada Juli 2021 mendatang.

Pembukaan pariwisata di Bali lantaran kasus penyebaran Covid-19 di sana stabil. Selain itu, distribusi vaksin juga sudah terdistribusi dengan baik.

Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Gde Sumarjaya Linggih alias Demer menyambut baik rencana pembukaan pariwisata Bali untuk wisatawan manca negara Juli mendatang.

"Semakin cepat, semakin baik," ungkapnya saat dihubungi wartawan, Jumat (11/6/2021).

Baca Juga: Tinjau Vaksinasi di Kota Solo, Puan: Kasus Covid-19 di Kudus Hampir Susah Dikendalikan

Menurut politisi Golkar ini, masyarakat Bali yang selama ini sangat bergantung dari sektor pariwisata mengalami pukulan yang sangat berat. Pada triwulan II tahun 2020 perekonomian Bali menurun hingga minus 10,98 persen.

Bali mengalami kerugian sekitar Rp9,7 triliun setiap bulan dari sektor pariwisata saja. Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Sumber Daya Mineral Provinsi Bali, per 25 Mei 2020, sebanyak 71.313 tenaga kerja sektor formal di-PHK dan 2.570 orang kehilangan pekerjaan.

Namun demikian, menurut Demer, seluruh komponen pariwisata Bali harus tetap beradaptasi dengan kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19.

"Jangan sampai eforia pembukaan pariwisata Bali untuk wisman membuat kita lupa bahwa keadaan sekarang berbeda dengan keadaan normal. Kita masih di bawah bayang-bayang Covid-19" tutur pria murah senyum ini.

Dia juga meminta kepada Pemerintah Daerah Bali agar membuat semacam petunjuk pelaksanaan atau pedoman yang baku bagi industri pariwisata tentang protokol kesehatan Covid-19.

Baca Juga: Sembako Kena Pajak, Anggota DPR: Jadi Wacana Saja Tak Pantas, Apalagi Jadi RUU

"Dengan adanya pedoman baku ini ada semacam SOP (Standar Operasional Prosedur, red) bagi pelaku pariwisata yang lebih detail. Dan saya kira wisatawan pun akan merasa aman dan nyaman, tanpa khawatir terhadap Covid-19," pungkas Demer.


Twitter Dpr

Parlementaria

Berita, fakta dan informasi mengenai seputar yang terjadi di DPR-RI