Tingkat Kematian Covid-19 Menurun, Benarkah Virus Corona Sudah Melemah?

Namun WHO membantah pernyataan yang menyebutkan bahwa virus corona sudah melemah.

Sabtu, 06 Juni 2020 | 08:09 WIB
Tingkat Kematian Covid-19 Menurun, Benarkah Virus Corona Sudah Melemah?
Ilustrasi virus corona. (Shutterstock)

Suara.com - Diakui banyak peneliti jika virus corona atau SARS Cov 2 memang memiliki kemampuan untuk menyebar dengan cepat. Itulah mengapa belakangan jumlah kasus infeksi terus melonjak drastis di beberapa negara.

Tapi, seiring peningkatan kasus, jumlah kematian ternyata tidak serta merta ikut meningkat. Bahkan, disebutkan bahwa angka kematian cenderung menurun, sehingga hal ini menimbulkan spekulasi bahwa kemungkinan virus corona sudah melemah.

Mengutip Dailymail, Sabtu (6/6/2020), selama tujuh hari terakhir tercatat temuan 114.000 kasus per hari, lebih tinggi dari sebelumnya yang rata-rata 86.000 kasus per hari pada pekan pertama di Mei 2020.

Tapi, untuk kematian, setelah dihitung, per Jumat 5 Juni 2020, terjadi 0,67 kematian per satu juta orang di dunia, jauh lebih rendah dibanding pada 16 April di mana angka kematian 1,35 per satu juta orang.

Sementara itu, pada 29 Mei terjadi 4.300 kematian per hari, lebih rendah dibanding pada awal Mei yakni sebanyak 5.100 orang per hari.

Temuan ini mungkin bisa jadi tanda virus corona melemah, meskipun belum ada bukti terkait hal itu dengan penelitian. Teori ini pertama kali diungkap dr. Alberto Zangrillo, Kepala Rumah Sakit San Raffaele Milan dan mantan dokter Silvio Berlusconi pada awal pekan ini.

Dr. Zangrillo memprediksi jumlah Covid-19 yang terdeteksi pada pasien di akhir Mei kemungkinan sangat kecil dibanding pada awal-awal virus corona menyebar.

Setelah beberapa hari, kata dia, virus ini berkembang dan mengatakan nampaknya cara virus berinteraksi dengan inangnya telah berubah. Inang adalah sel tempat virus tumbuh dan berkembang di dalam tubuh.

"Kekuatan virus itu dua bulan lalu tidak memiliki kekuatan yang sama dengan yang ada hari ini," kata Matteo Bassetti, Kepala Klinik Penyakit Menular RS. San Martino Genoa.

Hal yang sama juga diyakini Dr. Donald Yealy, peneliti University of Pittsburg Medical Center yang juga percaya bahwa kini virus sudah berubah. Ini karena beberapa pasien yang dinyatakan positif sangat sedikit yang kembali ke rumah sakit, dan tidak banyak pasien yang membutuhkan ventilator atau alat bantu pernapasan.

Berikan Komentar >
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

REKOMENDASI

HEALTH

TERKINI