Geliat Tim Kesehatan Bandara Kawal Kedatangan dan Kepulangan Jemaah Haji

Ketersediaan SDM kesehatan masih sedikit bila dibandingkan dengan jamaah haji Indonesia yang rata-rata berusia lanjut usia (lansia) dan memiliki resiko tinggi.

Senin, 08 Agustus 2022 | 17:38 WIB
Geliat Tim Kesehatan Bandara Kawal Kedatangan dan Kepulangan Jemaah Haji
Tim Kesehatan Bandara PPIH. [Dok MCH 2022]

Suara.com - Pelayanan kesehatan untuk jemaah tidak hanya diberikan selama pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci, namun juga saat awal jemaah tiba di Arab Saudi dan akan kembali di tanah air. Hal ini agar kondisi kesehatan jemaah dapat terpantau dalam menjalankan rangkaian ibadahnya selama hampir 42 hari di tanah suci.

Koordinator Lapangan Promosi Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, dr Aris Yudhariansyah, MM, mengatakan, tim kesehatan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memberi layanan kesehatan kepada jemaah dari kedatangan baik pada gelombang pertama dan ke-dua.

"Di bandara kita punya PPIH Kesehatan yang sejak awal menerima dan mengawasi kesehatan jemaah haji sejak saat tiba di Arab Saudi saudi dan persiapan jemaah haji pulang ke Indonesia," ujarnya kepada tim Media Center Haji (MCH), Sabtu (6/8).

Diceritakan dr Aris, jika ada jemaah haji membutuhkan pelayanan kesehatan, maka tim kesehatan siap melayani jemaah.

Apalagi proses kepulangan jemaah, PPIH bidang kesehatan mempunyai pos kesehatan untkk menstabilisasi dan menyiapkan jemaah pulang ke Indonesia.

"Jemaah bisa istirahat baik pas datang dan akan kepulangan ke tanah air," katanya.

Selama memberi layanan kesehatan pada para jamaah, diakui Aris, ketersediaan SDM kesehatan masih sedikit bila dibandingkan dengan jamaah haji Indonesia yang rata-rata berusia lanjut usia (lansia) dan memiliki resiko tinggi (risti). Karena setiap kelompok terbang (kloter) ada 30 orang jamaah yang kondisi risti sehingga harus diawasi dan harus dikomunikasikan antara PPIH bidang kesehatan dan dokter kloternya.

"Sehingga ini sedikit memberi penanganan ekstra," ucapnya.

Untuk penyakit paling banyak diderita jamaah, kata dr Aris yakni Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) serta penyakit gangguan jantung yang mengakibatkan kematian.

"Jadi kita selalu mengimbau agar jemaah jangan terlalu lelah, dan selalu memakai masker saat beraktivitas di luar," imbuhnya.

Untuk itu, ia berharap pelaksanaan ibadah haji di tahun depan, bidang kesehatan Arab Saudi harus melakukan skrining yang ketat saat pendaftaran jemaah haji sehingga jamaah bisa istiqahah dalam pelaksanaan ibadahnya.

"Apalagi tahun ini cuaca ekstrim baik di Makkah dan Madinah. Jemaah haji butuh fisik yang sehat," katanya.

Tim kesehatan, ucap dr Aris lagi selalu memberi edukasi terkait promosi kesehatan secara bergerilya di setiap sektor, bagaimana jemaah haji bisa melaksanakan ibadah dan mengatur aktivitas ibadahnya.

Karena memang jemaah haji Indonesia paling rajin melakukan ibadah sunah di Tanah Suci sehingga butuh fisik yang ekstra.

"Kita berharap jemaah bisa mematuhi dan menerima informasi kesehatan agar apa yang sama-sama kita inginkan, jemaah bisa sehat dalam melaksanakan ibadah selama di tanah suci," tuturnya.

Berikan Komentar >
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

NEWS

TERKINI