Peneliti Temukan Jawaban Mengapa Covid-19 Lebih Menular daripada SARS

Bisa disimpulkan bahwa Covid-19 lebih menular daripada SARS. Mengapa demikian?

Jum'at, 26 Februari 2021 | 12:09 WIB
Peneliti Temukan Jawaban Mengapa Covid-19 Lebih Menular daripada SARS
Ilustrasi virus Sars. [Shutterstock]

Suara.com - Meski sama-sama disebabkan oleh virus corona, Covid-19 mampu menginfeksi lebih banyak orang dibanding pandemi SARS yang terjadi 2003 lalu.

Dari hal ini bisa disimpulkan bahwa Covid-19 lebih menular daripada SARS. Mengapa demikian?

Penyakit Covid-19 sendiri disebabkan oleh virus SARS CoV 2, sedangkan SARS disebabkan oleh virus SARS CoV 1.

Untuk mencari tahu mengapa Covid-19 lebih menular dari SARS, peneliti harus menganalisis spike protein dari kedua virus yang mengikat dan menginfeksi sel manusia. Termasuk saat virus menyerang sel, dari seberapa cepat virus dari yang tidak aktif berubah menjadi aktif.

Hasilnya, peneliti menemukan SARS CoV 2 lebih mudah menyerang sel, menjadi aktif dan bertahan di posisinya. Sedangkan SARS CoV 1 lebih mudah lepas, dan tidak punya banyak waktu untuk menginfeksi sel sehat.

"Dalam simulasi kami menemukan bahwa SARS CoV 1 dan SARS CoV 2 benar-benar memiliki cara berbeda untuk berkembang biak di dalam tubuh dari waktu-waktu," ujar Peneliti Senior Mahmoud Moradi, Asisten Profesor Kimia Fisik dan Biokimia, University of Arkansas, mengutip Live Science, Jumat (26/2/2021).

"SARS CoV 1 bergerak lebih cepat di dalam tubuh, untuk aktif dan non aktif, sehingga ia tidak punya banyak waktu untuk menempel pada sel manusia, karena tidak stabil. Di sisi lain SARS CoV 2 lebih stabil dan lebih siap menyerang sel," sambung Moradi.

Sayangnya, temuan ini belum direview dan baru dipresentasikan pada 25 Februari 2021 lalu, dalam Pertemuan Tahunan Biofisik Society.

Menurut data Centers for Disease Control dan Prevention (CDC) sejak SARS CoV 2 penyebab sakit Covid-19 ditemukan, kini sudah menginfeksi lebih dari 112 juta warga dunia dan masih terus menyebar.

Sedangkan SARS menyebabkan lebih dari 8.000 orang sakit pada 2003, dan kasus terakhir dilaporkan pada 2004 lalu.

Berikan Komentar >
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

HEALTH

TERKINI