Bakal Uji Coba Belajar Tatap Muka, 10 Sekolah di DIY Ini Jadi Percontohan

Selama diberlakukan pembelajaran tatap muka, Didik menegaskan, protokol kesehatan tetap harus diperhatikan.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 27 Februari 2021 | 17:15 WIB
Bakal Uji Coba Belajar Tatap Muka, 10 Sekolah di DIY Ini Jadi Percontohan
Ilustrasi sekolah dibuka di tengah pandemi. (Pixabay)

SuaraJogja.id - Sebanyak 10 sekolah jenjang SMA dan SMK di DIY bakal melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka.

Pembelajaran tatap muka di DIY sendiri ditargetkan untuk dimulai pada Juli 2021, atau bertepatan dengan semester ganjil tahun ajaran 2021/2022.

Dipilih sebagai model percobaan, 10 sekolah di DIY yang bakal melaksanakan uji coba pembelajaran tatap muka antara lain SMA N 1 Pajangan, Bantul; SMA N 1 Gamping, Sleman; SMA N 1 Sentolo, Kulon Progo; SMA N 9 Yogyakarta; SMA N 2 Playen, Gunungkidul; SMK N 1 Wonosari, Gunungkidul; SMK N 1 Yogyakarta; SMK N 1 Pengasih, Kulon Progo; SMK N 1 Bantul; dan SMK N 1 Depok, Sleman.

Sepuluh sekolah itu sedianya melaksanakan simulasi KBM tatap muka pada 12 dan 25 Januari 2021 lalu, setelah ditunjuk Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY sebagai percontohan, tetapi kemudian batal lantaran adanya
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), atau Pemberlakuan Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) untuk wilayah DIY.

"Sebenarnya dari sisi persiapan, semua sekolah itu sudah siap, tetapi tergantung situasi dan status zona lingkungan di masing-masing sekolah. Kami juga sudah siapkan 10 sekolah untuk percontohan sekolah tatap muka, kemarin sudah melakukan simulasi, tetapi dibatalkan karena PTKM. Itu nantinya yang akan kami uji coba [dalam pembelajaran tatap muka Juli]," kata Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya, Jumat (26/2/2021), dikutip dari HarianJogja.com -- jaringan SuaraJogja.id.

Rencananya, uji coba dilangsungkan selama dua hingga tiga minggu sejak pembelajaran tatap muka dimulai.

Setelah itu, Disdikpora DIY akan mengevaluasi untuk menentukan kelayakan sistem KBM tersebut bagi sekolah lain, termasuk jenjang TK hingga SMP, di tengah pandemi Covid-19.

Selama diberlakukan pembelajaran tatap muka, Didik menegaskan, protokol kesehatan tetap harus diperhatikan.

"Sistem pembelajaran tatap muka tetap menerapkan protokol kesehatan. Walaupun sudah divaksin prokes harus jalan terus. Bisa jadi sementara ini masuknya belum bisa full. Misalnya siswa masuk sepekan dua kali atau tiga kali. Mungkin waktu pembelajaran juga dibuat terbatas gak full kaya sebelum pandemi," tutur Didik.

Ia memberi contoh, di tahap awal kemungkinan pembelajaran tatap muka digelar hanya selama tiga jam, yakni pukul 07.00-10.00 WIB dan pukul 09.00-12.00 WIB.

Selain itu, setiap hari, kata dia, maksimal hanya 50 persen dari jumlah total siswa masing-masing sekolah yang mengikuti kegiatan tersebut. Seluruh ketentuan ini bertujuan tak lain untuk menghindari kerumunan.

Sesuai dengan pernyataan Presiden Joko Widodo, atau Jokowi, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, target KBM tatap muka pada Juli 2021 sendiri disesuaikan dengan target penuntasan vaksinasi Covid-19 bagi tenaga pendidik.

Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji pun optimistis, vaksinasi tahap kedua, terutama yang menyasar guru di DIY, bakal selesai dengan cepat sesuai target supaya Juli mendatang dapat dilaksanakan pembelajaran tatap muka.

"Saya kira kalau dimulai Juli agak memungkinkan karena, pertama, guru sudah mulai divaksin, lalu masyarakat juga sudah mulai divaksin. Terus kita lihat angka penurunan kasus ini agak cukup signifikan lah, ya. Selain itu, anak-anak juga sudah mulai terbiasa menjaga prokes," ujar Aji, Jumat.

Saat ini, Pemda DIY masih mendata guru penerima vaksin Covid-19. Ia mengungkapkan, total guru di DIY, emnurut data sementara, melebihi angka 100.000.

"Jumlah guru di DIY itu yang SMA aja sekitar 12.000, lalu masing-masing kabupaten dan kota dari tingkat TK sampai SMP sederajat kurang lebih sekitar 15.000-18.000, tinggal dikali lima aja," ungkap Aji.

Nantinya, jika vaksinasi Covid-19 bagi guru selesai tepat waktu dan pembelajaran tatap muka di DIY dimulai, Pemda DIY akan menerapkan mekanisme yang tak jauh berbeda dari Surat Edaran (SE) No.12/SE/XII/2020 tentang Kebijakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dalam SE tertanggal 28 Desember 2020 yang ditandatangani Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X itu disebutkan, pembelajaran tatap muka akan tetap disertai penerapan protokol kesehatan secara ketat.

Di samping itu, KBM tatap muka akan terlebih dulu diawali dari tingkat perguruan tinggi, lalu secara bertahap diikuti tingkat SMA sederajat, SMP, SD, sampai TK.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak