Setahun Pandemi, Ini 7 Tren Paling Populer yang Hebohkan Masyarakat

Mulai dari makanan hingga game banyak jadi tren selama pandemi. Simak daftarnya berikut ini!

Farah Nabilla
Selasa, 02 Maret 2021 | 17:31 WIB
Setahun Pandemi, Ini 7 Tren Paling Populer yang Hebohkan Masyarakat
Mengocok Dalgona Coffee jadi tren selama pandemi. (Shutterstock)

SuaraMalang.id - Tepat setahun lalu, virus corona melanda Indonesia. Hingga kini, pandemi dari virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 ini masih menjadi momok bagi masyarakat.

Akibat pandemi, aktivitas warga pun dibatasi. Pembatasan sosial diberlakukan, kerja dan sekolah pun dari rumah.

Hasilnya, tren-tren untuk membunuh rasa bosan selama beraktifitas di rumah pun bermunculan. Apa saja kegiatan unik yang jadi tren masyarakat selama setahun pandemi ini?

1. Menyusun meses

Menyusun meses di atas roti sempat menjadi hits pada asal kemunculan virus corona di Indonesia.

Tren ini muncul dengan cara menyusun putiran-butiran meses di atas selembar roti tawar hingga rapi. Tak sedikit pula yang berimprovisasi menyusun meses dengan berbagai macam bentuk.

Banyak masyarakat hingga tokoh-tokoh ikut meramaikan tren ini. Chef kenamaan Arnold Purnomo pun tak ketinggalan mengikuti aksi menghias makanan ini.

Bahkan, admin sosial media Kementerian PUPR pun ikut serta, meski berujung hujatan publik.

Respons BUMN lai soal KemenPUPR ikut tren roti meses (Twitter)
Respons BUMN lai soal KemenPUPR ikut tren roti meses (Twitter)

2. Dalgona Coffee

Tren membuat kopi Dalgona awalnya muncul di Korea Selatan, hingga kemudian membuat warga +62 tertarik membuatnya juga.

Tren ini disebut-sebut bisa membunuh waktu selama di rumah dengan membuat kopi yang dikocok secara terus menerus hingga menciptakan buih atau busa yang kental.

Hasilnya, banyak warganet yang ramai memamerkan dalgona coffee buatan mereka ke sosial media.

Tak sedikit pula yang menjadikan dalgona coffee sebagai peluang bisnis selama pandemi.

dalgona milo. (Shutterstock)
dalgona milo. (Shutterstock)

3. Sepeda

Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat publik membatasi aktivitasnya berkendara. Bersepeda pun jadi pilihan untuk menghilangkan rasa penat di rumah.

Selain itu, bersepeda dinilai jadi alternatif berolahraga untuk meningkatkan imun.

Menariknya, bersepeda malah jadi kebiasaan yang banyak diikuti orang-orang.

Sepeda yang tadinya merupakan olahraga murah pun berubah jadi aktivitas berkasta bergantung pada model dan merek sepeda.

Insiden pesepeda ngawur pun sering terjadi selama masa pandemi. Misalnya, ketika rombongan pesepeda memaksa membawa masuk kendaraan mereka ke dalam kafe karena harganya yang mahal.

Tapi tak dipungkiri, pandemi memang membuat jalanan semakin ramai oleh pesepeda.

 Rombongan Pesepeda Gowes Masuk Kafe.(twitter @aik_deathripper)
Rombongan Pesepeda Gowes Masuk Kafe.(twitter @aik_deathripper)

4. Memelihara Cupang

Memelihara ikan cupang juga turut jadi tren untuk membunuh rasa bosan selama di rumah.

Ikan cupang banyak dipelihara karena ekornya yang indah dan cara merawatnya yang tak terlalu susah.

Buntut viralnya memelihara ikan cupang ini bahkan membuat harga jual ikan bernama lain Siam ini melambung tinggi. Seekor ikan cupang bahkan dihargai jutaan rupiah.

Pengunjung melihat Ikan Cupang pada pameran Holly Betta Fish di Blok M Square, Jakarta Selatan, Jumat (18/12/202). [ANTARA/Rivan Awal Lingga]
Pengunjung melihat Ikan Cupang pada pameran Holly Betta Fish di Blok M Square, Jakarta Selatan, Jumat (18/12/202). [ANTARA/Rivan Awal Lingga]

5. Merawat Tanaman

Selain memelihara ikan, kaum ibu-ibu juga tak mau kalah dengan cara merawat tanaman untuk mengisi waktu luang selama di rumah.

Beragam tanaman hias pun turut viral hingga terkadang menimbulkan polemik antar tetangga tau antar pemilik tanaman.

Salah satu tanaman hias yang sering menimbulkan insiden adalah tanaman jenis janda bolong dan keladi.

Mulai dari ibu rumah tangga hingga artis tak ingin ketinggalan memamerkan tanaman janda bolong di rumah mereka.

Saking ramainya janda bolong jadi perbincangan, selama setahun pandemi ini tanaman hias ini sampai dihargai ratusan juta rupiah.

Salah seorang penjual tanaman hias yang berlokasi di dekat Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Ali mengatakan saat ini banyak masyarakat yang marak mencari tanaman satu ini.

"Lagi ngetrend emang, sebetulnya sudah hampir 3 bulan lalu, setelah PSBB transisi banyak yang cari tanaman janda bolong," kata Ali saat ditemui Suara.com di lapaknya, Jumat (2/10/2020).

Pegiat tanaman hias Destira, menunjukkan tanaman monstera adansonii dengan mutasi pada warna daun (varigata) di kawasan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, Kamis (1/10/2020). [ANTARA FOTO/Fanny Octavianus]
Pegiat tanaman hias Destira, menunjukkan tanaman monstera adansonii dengan mutasi pada warna daun (varigata) di kawasan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, Kamis (1/10/2020). [ANTARA FOTO/Fanny Octavianus]

6. Among Us

Di dunia game, tentu tak bisa diabaikan masyarakat kaum rebahan yang suka menghabiskan waktu di dalam rumah.

Apalagi selama PSBB diberlakukan, waktu untuk bermain game online pun semakin banyak.

Game Among Us menjadi salah satu yang paling populer dimainkan masyarakat. Bahkan istilah impostor yang ada di dalam game ini pun semakin marak dipergunakan sebagai julukan.

Selama 2020 kemarin Among Us menjadi game mobile yang paling banyak didownload atau diunduh, demikian hasil survei perusahaan penganalisis game, Apptopia yang diumumkan akhir pekan lalu.

Selama 12 bulan di 2020 lalu, Among Us diunduh sekitar 267 juta kali oleh pengguna di seluruh dunia. Dari jumlah itu, sebanyak 41 juta unduhan berasal dari Amerika Serikat.

Ilustrasi game Among Us. [Dok Innersloth]
Ilustrasi game Among Us. [Dok Innersloth]

7. Clubhouse

Sejak dirilis, aplikasi obrolan berbasi audio Clubhouse jadi semakin populer di Indonesia.

Menurut laporan dari firma riset aplikasi App Annie, pengguna Clubhouse secara global kini meningkat dari 3,5 juta menjadi 8,1 juta dalam jangka waktu 1-16 Februari 2021.

Dikutip dari BBC, Minggu (21/2/2021), sekitar 2,6 juta dari total unduhan baru ini berasal dari Amerika Serikat. Namun jumlah pengunduh lainnya juga tersebar luas di seluruh dunia.

Clubhouse sendiri belum merilis berapa jumlah penggunanya hingga saat ini. Diperkirakan Clubhouse sudah memiliki lebih dari 6 juta pengguna di dunia.

Ilustrasi aplikasi Clubhouse. [Antara]
Ilustrasi aplikasi Clubhouse. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini