Dari Antibodi Monoklonal hingga Steroid, Berikut 6 Pengobatan Umum Covid-19

Perawatan Covid-19 fokus pada dua masalah besar, yakni kemampuan virus untuk menyebar ke seluruh tubuh dan kondisi yang disebabkan oleh respons sistem imun.

Minggu, 07 Maret 2021 | 18:09 WIB
Dari Antibodi Monoklonal hingga Steroid, Berikut 6 Pengobatan Umum Covid-19
COVID-19 (kuning) di antara sel-sel manusia (biru, merah muda dan ungu), credit: NIAID-RML

Suara.com - Sejak pandemi virus corona Covid-19 terjadi satu tahun yang lalu, ilmuwan melakukan berbagai macam penelitian. Mulai dari vaksin hingga pengobatan yang sekiranya efektif menyembuhkan pasien.

Perawatan Covid-19 fokus pada dua masalah besar, yakni kemampuan virus untuk menyebar ke seluruh tubuh dan kondisi yang disebabkan oleh respons sistem imun.

Berdasarkan uji coba yang dilakukan dokter dan pengalaman mereka dalam merawat pasien Covid-19, berikut pengobatan yang digunakan saat ini, dilansir The Conversation:

Perawatan untuk mencegah rawat inap

Dua jenis perawatan yang menjanjikan berupa menyuntikkan antibodi antivirus ke pasien Covid-19 yang berisiko tinggi sebelum ia menjadi sakit parah.

1. Antibodi monoklonal

Antibodi yang direkayasa di laboratorium ini dapat mengikat SARS-CoV-2 dan mencegahnya memasuki sel. Nama pengobatannnya adalah Bamlanivimab dan terapi gabungan casirivimab/imdevimab yang dikembangkan oleh Regeneron.

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk terapi ini karena terbukti melindungi pasien berisiko tinggi dari rawat inap dan kematian.

2. Plasma konvalesen

Pasien yang sudah terinfeksi bisa mendapat donor plasma darah dari penyintas Covid-19. Beberapa percobaan menunjukkan adanya manfaat pengobatan untuk menyembuhkan infeksi awal.

Penelitian lain belum menunjukkan manfaat apa pun pada pasien yang dirawat di rumah sakit.

Penampakan SARS-CoV-2 di saluran pernapasan (New England Journal of Medicine)
Penampakan SARS-CoV-2 di saluran pernapasan (New England Journal of Medicine)

Perawatan untuk pasien rawat inap

Sebagian besar pasien rawat inap mengalami kesulitan bernapas dan kadar oksigen rendah. Ini terjadi ketika virus dan respon imun telah masuk ke paru-paru dan menyebabkan pembengkakan di kantung udara paru-paru sehingga membatasi jumlah oksigen yang masuk ke darah.

Dokter sering merawat pasien yang mendapat bantuan oksigen dengan agen antivirus remdesivir dan kortikosteroid antiinflamasi.

1. Remdesivir

Obat yang awalnya digunakan untuk hepatitis C ini dapat menghentikan virus corona bereplikasi. Obat ini terbukti mempersingkat masa rawat inap pasien Covid-19.

2. Kortikosteroid

Steroid menenangkan respons kekebalan tubuh dan telah digunakan selama beberapa dekade untuk mengobati gangguan inflamasi atau peradangan.

Beberapa studi menunjukkan steroid dosis rendah dapat mengurangi risiko kematian pada pasien dengan Covid-19 parah.

Menyusul temuan dari studi RECOVERY dan REMAP-CAP COVID-19, steroid sekarang menjadi standar perawatan Covid-19 di rumah sakit dengan oksigen.

3. Obat pengencer darah

Peradangan selama Covid-19 juga dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah, yang dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan pembekuan berbahaya di paru-paru.

Karenanya, dokter akan memberikan obat pengencer darah heparin atau enoxaparin untuk mencegah pembekuan.

Penampakan SARS-CoV-2 di saluran pernapasan (New England Journal of Medicine)
Penampakan SARS-CoV-2 di saluran pernapasan (New England Journal of Medicine)

Mengobati pasien Covid-19 parah

Pasien di ICU lebih mungkin bertahan hidup jika menerika steroid. Namun, dosis rendah saja mungkin tidak cukup untuk mengatasi peradangan yang berlebihan. Dokter akan menggunakan tocilizumab.

Tocilizumab merupakan antibodi yang dikembangkan di laboratorium dengan tujuan memblokir jalur interleukin-6 penyebab peradangan.

Hasil baru dari uji coba REMAP-CAP yang belum ditinjau rekan sejawat menunjukkan dosis tunggal tocilizumab yang diberikan sebelum mendapat bantuan alat pernapasan dapat mengurangi risiko kematian.

Namun, itu terjadi jika pasien juga sudah menerima steorid dosis rendah. Terapi ini juga terbukti efektif pada pasien yang mengalami peradangan tungkat tinggi.

Meski sudah ada pengobatan di atas, 'alat' terbaik adalah pencegahan, yakni dengan memakai masker dan vaksinasi Covid-19.

Berikan Komentar >
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

HEALTH

TERKINI