Random Test Rapid Antigen, Bukan Pemudik Juga Ikut

Terjaring random test rapid antigen, ini pengalaman dan pendapat non-mudikers alias bukan pemudik.

Selasa, 18 Mei 2021 | 14:30 WIB
Random Test Rapid Antigen, Bukan Pemudik Juga Ikut
Petugas melakukan pemeriksaan tes rapid antigen terhadap pemudik di Posko Bekasi Timur, Senin (17/5/2021). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

Suara.com - Demi mencegah penyebaran Covid-19, Operasi Ketupat 2021 mensyaratkan pemudik untuk menjalani rapid test antigen di Posko Penyekatan arus balik. Salah satunya di Sasak Jarang, Jalan Juanda, Bekasi Timur.

Di hari pamungkas operasi ini, Senin (17/5/2021)--yang kini dilanjutkan fase pengetatan pascapeniadaan mudik--ada 82 pemudik menjalani rapid tes antigen di Posko Penyekatan Sasak Jarang, Bekasi Timur.

Papospam Sasak Jarang, Ipda Parjono mengatakan jumlah ini mencakup pemeriksaan mulai pagi hari saat penerapan random test dan mandatory check Covid-19.

"Kami telah selesai laksanakna penyekatan untuk mengadakan rapid tes antigen. Pagi sekitar 70 orang dan sore 12 orang," ungkapnya.

Petugas melakukan pemeriksaan tes rapid antigen terhadap pemudik di Posko Bekasi Timur, Senin (17/5/2021). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]
Petugas melakukan pemeriksaan tes rapid antigen terhadap pemudik di Posko Bekasi Timur, Senin (17/5/2021). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

Di antara 82 orang tadi, dua di antaranya bukan pemudik. Seperti Yunan, warga Kota Bekasi. Ia tak menyangka bila diberhentikan petugas gabungan untuk pemeriksaan random test dan mandatory check Covid-19 di posko itu.

"Saya tidak mudik, domisili di Bekasi. Hanya baru pulang dari rumah kakak di Tambun. Namun saya tetap disuruh tes rapid antigen," kisah Yunan di lokasi.

Sesuai instruksi petugas saat diberhentikan, ia pun patuh mengikuti pengetesan negatif Covid-19. Dan menyatakan berdebar karena takut hasilnya reaktif atau positif virus Corona.

Beruntung hasilnya negatif dan ia menilai langkah random test ini sangat bagus untuk mencegah penyebaran Covid-19 dari pemudik ke lingkungan tempat domisili.

Senada pengalaman Zaelani, warga Margahayu, Bekasi. Ia menyatakan kekagetannya diberhentikan petugas lantaran dirinya bukanlah mudik.

"Saya tidak mudik, melainkan pulang berwisata di Gunung Gede. Sehingga kaget saat lewat sini diberhentikan petugas karena tidak bawa surat rapid antigen," kisah Zaelani.

Zaelani adalah penyintas Covid-19 dan dengan senang hati mengikuti rapid test ini.

"Saya tidak masalah, sudah biasa dicolok-colok. Yang penting adanya pemeriksaan ini kasus Covid-19 cepat menurun di Bekasi," ungkapnya dalam pengandaian yang jenaka.

Di kesempatan terpisah, awal pekan ini (17/5/2021), Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono di KM 33 tol Cikampek, Jawa Barat mengungkapkan Operasi Ketupat 2021 dalam rangka peniadaan mudik sudah berakhir.

Namun Polri memperpanjang pengetatan untuk memastikan seluruh masyarakat yang balik ke wilayah Jabodetabek bebas dari Covid-19 dengan menggelar swab antigen secara acak.

"Mulai pagi ini kita memasuki fase pengetatan pascapeniadaan mudik dari tanggal 18 sampai 24 Mei nanti. Kita tetap gelar di 109 titik swab antigen random dari Sumatera sampai Jawa," pungkasnya.

Berikan Komentar >
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

OTOMOTIF

TERKINI