Antisipasi Gelombang Omicron, Pemkab Bantul Siapkan Tempat Isolasi

"Kami tidak mengendurkan 3T maupun fasilitas pelayanan."

Eleonora PEW | Rahmat jiwandono
Senin, 17 Januari 2022 | 15:52 WIB
Antisipasi Gelombang Omicron, Pemkab Bantul Siapkan Tempat Isolasi
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Budi Raharja - (SuaraJogja.id/Rahmat Jiwandono)

SuaraJogja.id - Covid-19 varian Omicron sampai saat ini belum ditemukan di Kabupaten Bantul. Namun demikian, Pemkab Bantul telah menyiapkan tempat isolasi bila terjadi lonjakan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul Agus Budi Raharja mengatakan, sejauh ini belum ada penambahan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

"Jumlah kasusnya masih sedikit, belum signifikan. Dan tidak ada keluhan dari masyarakat yang harus difasilitasi di rumah sakit untuk isolasi," ujar dia, Senin (17/1/2022).

Meski tidak ada penambahan kasus secara signifikan, pihaknya tidak mengendurkan tracing, testing, dan treatment (3T). Ataupun fasilitas pelayanan kaitannya dengan Covid-19.

"Kami tidak mengendurkan 3T maupun fasilitas pelayanan," terangnya.

Dia menegaskan bahwa seluruh rumah sakit yang sebelumnya menangani pasien Covid-19 siap untuk menghadapi gelombang Omicron. Adapun jumlah tempat isolasi yang disiagakan sekitar 216 tempat tidur.

"Semua rumah sakit yang kemarin menangani pasien Covid-19 siap (menghadapi gelombang Omicron). Kami siapkan sekitar 216 bed," ujarnya.

Jika terjadi peningkatan kasus akibat penularan Omicron, katanya, tempat tidur yang ada di rumah sakit bisa langsung dilakukan realokasi semuanya.

"Pada intinya kami siap dengan keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate cukup," imbuhnya.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyampaikan, selter-selter di tingkat kabupaten hingga desa dalam kondisi off. Begitu pula dengan tingkat BOR di rumah sakit juga rendah.

"Artinya Covid-19 semakin melandai. Bahkan beberapa hari ini penambahannya sekitar tiga sampai enam orang," kata politisi PKB ini.

Ia telah menginstruksikan selter dan rumah sakit untuk aktif kembali dan bersiap menghadapi kemungkinan terburuk. Untuk itu, masyarakat di Bumi Projotamansari diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes).

"Selain sudah diinstruksikan ke Dinkes untuk melakukan antisipasi, masyarakat juga harus tetap patuh prokes dimana pun berada," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak