Sebut Bakal Ada Vaksin Booster Kedua, Pj Wali Kota Jogja Masih Tunggu Keputusan Pusat

Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait upaya pengendalian pandemi Covid-19.

Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 24 Juni 2022 | 13:08 WIB
Sebut Bakal Ada Vaksin Booster Kedua, Pj Wali Kota Jogja Masih Tunggu Keputusan Pusat
Pejabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sumadi. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Pejabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta Sumadi menyatakan kemungkinan masyarakat akan menerima vaksin booster Covid-19 dosis kedua. Hal tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap potensi penularan virus corona di masa mendatang.

Disampaikan Sumadi, kemungkinan booster kedua itu masih akan menunggu perkembangan kasus yang ada. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait upaya pengendalian pandemi Covid-19.

"Jadi kita prinsip ikut dengan pusat ya. Nanti akan dievaluasi tentang perkembangan kasus Covid-19 ini ada subvarian baru BA.4 BA.5 ya, akan dipantau sampai dengan akhir bulan Juli atau minggu kedua Agustus," kata Sumadi ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (23/6/2022).

Sumadi menuturkan jika nanti kasus penularan Covid-19 nasional mencapai di atas atau berkisar antara 5.000 hingga 7.000 kasus maka pemerintah akan segera menyiapkan skema khusus.

"Misalnya kalau kemarin itu untuk mengakses pelayanan publik itu harus dengan minimal (vaksin) dosis dua atau kalau yang mudik itu dengan booster mungkin nanti bisa ada booster kedua," terangnya.

"Tapi yang jelas, kalau nanti ambangnya itu sampai dengan kalau di Indonesia ada sampai 7.000 terpapar itu akan ada skema baru karena kemarin rasan-rasan (informasinya) mau ada booster kedua," sambungnya.

Kendati demikian, kata Sumadi, memang belum dapat dipastikan waktu untuk pemberian dosis booster kedua itu. Pemerintah masih akan memantau perkembangan kasus Covid-19 secara nasional.

"Sekarang kan kita (nasional) 3000-an sekian ya itu masih dalam batas ambang batas normal apalagi kalau di DIY itu kita di bawah 2 digit itu kalau yang kemarin naik itu kan hanya Jakarta dan Jawa Barat perkembangannya itu," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak