Tekan Penularan Covid-19 di Sekolah, Pemkot Jogja Bakal Skrining Siswa Setelah Liburan

Menurut Emma, skrining Covid-19 di lingkungan sekolah masih penting untuk terus dilakukan.

Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 01 Juli 2022 | 17:35 WIB
Tekan Penularan Covid-19 di Sekolah, Pemkot Jogja Bakal Skrining Siswa Setelah Liburan
Ilustrasi Covid-19 - gejala omicron varian baru (Pixabay)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan melaksanakan kembali skrining Covid-19 untuk para siswa sekolah di wilayahnya. Skrining Covid-19 itu akan menyasar siswa SD dan SMP yang akan masuk sesuai libur mendatang.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani menuturkan bahwa langkah itu diambil sebagai upaya menekan penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah, terlebih saat pembelajaran di tahun ajaran baru yang sudah dilakukan juga secara normal.

"Kami akan melakukan skrining, untuk anak-anak sekolah nanti. Soalnya ini sedang libur kan. Ketika mulai kegiatan belajar mengajar lagi, mereka akan diskrining dulu, agar cepat terdeteksi," kata Emma, kepada awak media, Jumat (1/7/22).

Menurut Emma, skrining Covid-19 di lingkungan sekolah masih penting untuk terus dilakukan, mengingat pandemi yang belum usai. Belum lagi saat ini dilakukan berbagai pelonggaran yang terhadap mobilitas masyarakat.

Hal itu, kata Emma, dapat memicu peningkatan aktivitas masyarakat khususnya para peserta didik selama libur sekolah. Kondisi tersebut bahkan sudah dapat dilihat di Kota Jogja yang makin dipadati turis.

Rencananya, Dinkes Kota Jogja akan melaksanakan skrining di sekolah tersebut sekitar dua pekan setelah tahun ajaran baru mulai. Hal itu disesuaikan dengan hitungan epidemiologi masa inkubasi corona yakni 14 hari.

"Ya sebagai antisipasi nanti baru akan dilakukan setelah dua minggu masuk sekolah, skrininnya. Tapi, harapan kami tetap, tidak ada anak yang terpapar Covid-19," ujarnya.

Terkait dengan sebaran Covid-19 di Kota Jogja hingga saat ini, Emma mengungkapkan masih tergolong landai. Kondisi itu terlihat dari pasien positif yang tersisa 11 orang saja.

Terlebih semua pasien yang dinyatakan terpapar Covid-19 itu tidak bergejala atau orang tanpa gejala (OTG). Sehingga hanya melakukan isoman saja dan selter isolasi masih kosong hingga sekarang.

"Namun tetap kita upayakan setiap ketemu kasus baru ya tracing, testing, dan treatment. Itu kita jalankan terus. Protokol kesehatan terus disosialisasikan juga ke masyarakat," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak