Beredar narasi yang mengatakan kalau Yenny Wahid, putri Abdurrahman Wahid alias Gusdur, resmi mendeklarasikan dirinya sebagai calon wakil presiden (Cawapres) di Pemilu 2024 mendatang.
Informasi itu mengatakan kalau Yenny Wahid akan naik sebagai Cawapres pendamping Anies Baswedan dan membawa bendera Partai NasDem.
Klaim ini disebarkan oleh akun YouTube bernama LiDAH RAKYAT.
Video itu menampilkan klip kebersamaan Anies Baswedan dan Yenny Wahid.
Selain itu terdapat pula cuplikan video yang menampilkan pandangan Yenny terhadap Anies.
“Putri Gusdur Resmi Merapat Ke Nasdem! Bakal Jadi Cawapres Anies, Surya Paloh Umumkan Malam Ini!! Viral” begitu judul video tersebut.
Benarkah demikian? Cek fakta di bawah ini.
PENJELASAN
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax -- jaringan Suara.com, dikutip Senin (30/1/2023), klaim Yenny Wahid menjadi cawapres Anies Baswedan dari Partai NasDem adalah tidak benar.
Setelah diperhatikan, cuplikasi video yang menampilkan Yenny Wahid memuji Anies sebagai orang yang intelektual identik dengan video yang diunggah Merry Riana dalam Channel YouTubenya.
Dalam podcast Yenny Wahid diminta untuk berkomentar terkait tokoh-tokoh Indonesia, salah satunya Anies Baswedan.
Menurut Yenny, Anies merupakan sosok intelektual serta memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
Dilanjutkan dia kalau Anies memiliki pengalaman dan wawasan global yang sangat baik karena memiliki kemampuan berbahasa Inggris.
Terkait narasi dalam video, informasi ini identik dengan artikel Warta Ekonomi.
Berita itu diunggah pada 17 Januari 2023 dengan judul “Yenny Wahid ‘Merapat’ ke Nasdem, Fix Jadi Wakil Anies Baswedan?“.
Adapun isi artikel tersebut menjelaskan tentang Politikus sekaligus aktivis Nahdlatul Ulama (NU), Yenny Wahid nampaknya menjadi rebutan beberapa partai politik.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan kalau klaim Yenny Wahid menjadi cawapres Anies Baswedan dari Partai NasDem adalah tidak benar.
Sebab hingga saat ini belum ada pengumuman resmi mengenai penunjukan cawapres, baik dari pihak Yenny Wahid, Anies Baswedan, maupun partai NasDem seperti yang diklaim pada video.
Video ini masuk dalam konten dengan koneksi yang salah.
