Demokrat Tetap Memainkan 'Dadu' Politik Jika Anies Baswedan Urung Deklarasi Cawapres Koalisi

Kendati nama calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan telah mengerucut, akan tetapi capres jagoan Partai NasDem yang kini dalam lingkaran Koalisi Perubahan untuk Persatuan urung juga dipamerkan.

Kariadil Harefa
Rabu, 07 Juni 2023 | 10:37 WIB
Demokrat Tetap Memainkan 'Dadu' Politik Jika Anies Baswedan Urung Deklarasi Cawapres Koalisi
Anies Baswedan disambut para ninik mamak di depan gedung kantor LKAAM Sumbar. (Suara.com/Kariadil Harefa)

Serang Suara - Kendati nama calon wakil presiden (cawapres) untuk Anies Baswedan telah mengerucut, akan tetapi capres jagoan Partai NasDem yang kini dalam lingkaran Koalisi Perubahan untuk Persatuan urung juga dipamerkan.

Nama cawapres itu telah berada dalam kantong Anies Baswedan, tinggal diumumkan dan sudah keputusan final, sebut Ketua DPP NasDem Willy Aditya saat wawancara di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (2/6/2023) lalu.

Partai NasDem memberikan keleluasaan bagi Anies untuk mengumumkan siapa nama calon pendampingnya untuk berlaga di Pemilu 2024 mendatang.

Kendati demikian Partai Demokrat tidak ingin berlama-lama, dan mendesak Anies Baswedan agar nama calon wakil presiden segera go publik.

Rentang waktu yang diberikan kepada Anies cuma dalam Juni 2023 ini. Jika tidak, sudah barang tentu akan berdampak pada tiket capres Pemilu 2024 dan Partai Demokrat bisa berlabuh ke lain hati.

"Kalau Juni belum deklarasi berpasangan, kemungkinan Demokrat akan mengevaluasi (dukungan terhadap Anies)," kata Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief, Senin (5/6/2023).

Andaikata tidak segera deklarasi cawapres Anies Baswedan besar kemungkinan menaikkan elektabilitas akan semakin berat, apalagi saat indeks elektabilitas Anies Baswedan dari beberapa lembaga survei menurun.

NasDem: Biar Mas Anies yang menyampaikan

Willy mengungkap bahwa pilihan Anies terhadap nama cawapres tersebut sudah dikomunikasikan secara berantai  kepada Ketum NasDem Surya Paloh, Ketum Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Anies Baswedan didampingi Ketua DPW Partai NasDem Fadly Amran dan Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya saat berkunjung ke INS Kayu Tanam, Sumbar [Suara.com/Kariadil Harefa]
Anies Baswedan didampingi Ketua DPW Partai NasDem Fadly Amran dan Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya saat berkunjung ke INS Kayu Tanam, Sumbar (sumber: Suara.com/Kariadil Harefa)

Seperti halnya dikemukakan Survei Indonesia (ASI) di Jawa Timur (Jatim) tertanggal 15-22 Mei 2023 dalam bentuk simulasi.

Berdasarkan data tersebut elektabilitas Anies hanya 8,3 persen, sedangkan Prabowo Subianto 36,7 persen, dan Ganjar Pranowo 35,4 persen.

Sementara Peneliti LSI Denny JA, Ade Mulyana dalam surveinya menilai bahwa Anies akan kehilangan tiket masuk Pilpres jika ada salah satu partai yang angkat kaki dari mendukung bekas Gubernur DKI Jakarta itu.

Jika Demokrat maupun partai anggota Koalisi Perubahan berhenti mendukung Anies, ia terancam mencapai minimum 20 persen untuk pencalonan presiden. [*]

Kontributor: 
Putra Tanhar

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Nasional

Terkini