Kementerian ATR/BPN Bentuk Tata Ruang untuk Dorong Daya Saing

Kota Pekalongan, Jawa Tengah, dipilih sebagai model pengembangan kawasan ekonomi kreatif berbasis kerajinan tradisional.

Jum'at, 15 Desember 2017 | 12:15 WIB
Kementerian ATR/BPN Bentuk Tata Ruang untuk Dorong Daya Saing
"Diseminasi Pelaksanaan Kegiatan Kawasan Ekonomi Untuk Mendorong Ketahanan Pangan dan Ekonomi Kreatif", di Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Selasa (18/7/2017). (Sumber: Kementerian ATR/BPN)

Suara.com - Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) berkomitmen mendorong terbentuknya tata ruang kawasan ekonomi untuk pemerataan dan peningkatan daya saing wilayah.  Hal itu merupakan agenda utama pembangunan nasional yang termuat dalam Nawacita.

Direktur Penataan Kawasan, Agus Susanto, mengatakan, pembangunan ekonomi secara inklusif dan berkelanjutan harus bisa menggerakkan sektor strategis ekonomi domestik. Seperti yang dilakukan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, yang dipilih sebagai model pengembangan kawasan ekonomi kreatif berbasis kerajinan tradisional dan Kota Enrekang, Sulawesi Selatan, sebagai model pengembangan kawasan penggembalaan ternak.

"Kementerian ATR/BPN berkomitmen mendukung kebijakan nasional Nawacita dan pengembangan sektor strategis ekonomi domestik, dengan melakukan penataan kawasan ekonomi secara holistik, berkelanjutan, dan melibatkan lintas pemangku kepentingan secara sinergis," ujar Agus, dalam "Diseminasi Pelaksanaan Kegiatan Kawasan Ekonomi Untuk Mendorong Ketahanan Pangan dan Ekonomi Kreatif", di Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Selasa (18/7/2017).

Di tempat yang sama, Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Kreatif, Kementerian Koordinator Perekonomian, Mira Tayyiba, menyampaikan pentingnya peran sektor ekonomi kreatif sebagai salah satu sektor strategis diharapkan dapat menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

"Tentu harus didukung oleh berbagai peluang, di antaranya bonus demografi, perkembangan gaya hidup digital, peningkatan jumlah kelas menengah, peningkatan permintaan produk kreatif di pasar global, serta potensi kekayaan alam dan budaya Indonesia," kata Mira.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BISNIS

TERKINI