Lawan Jokowi, Sandiaga Akui Kubu Prabowo Banyak Kekurangan

Meski demikian, Sandiaga yakin Prabowo-Sandiaga memiliki momentum di Pilpres 2018

Selasa, 23 Oktober 2018 | 15:32 WIB
Lawan Jokowi, Sandiaga Akui Kubu Prabowo Banyak Kekurangan
Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno saat menghadiri deklarasi kampanye damai di Monas, Minggu (23/9/2018). (Chyntia Sami B)

Suara.com - Lingkar Survei Indonesia (LSI) menyebut Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sulit mengejar elektabilitas pasangan Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin karena minus 3 M (Money, Momentum dan Media). Hal ini diakui oleh Cawapres Sandiaga Uno.

Sandiaga menjelaskan, dari kekurangan 3 M tersebut, hanya 2 M yang menurutnya sesuai dengan kondisi pada timnya. Sandiaga mengakui pihaknya sulit menghimpun dana.

"Dari 3 M itu money betul. Kita akui saja nggak usah terlalu, Prabowo-Sandiaga dhuafa. Prabowo Sandiaga mengalami kesulitan untuk menghimpun dana-dana," kata Sandiaga di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (23/8/2018).

Pengakuan Sandiaga itu berlandaskan posisi kubu Prabowo-Sandiaga yang bukan merupakan berasal dari kubu petahana. Bahkan dirinya bersyukur apabila ada sumbangan dana meskipun bernilai sangat kecil.

"Alhamdulilah tapi sekarang kita terima yang kecil-kecil usaha menengah mulai menaruh simpati ke Prabowo-Sandiaga. Mulai dari Rp 10 juta itu sangat membantu kita," kata Sandiaga.

Faktor M lainnya yakni media, ini pun diakui Sandiaga menjadi salah satu kelemahan di kubu Prabowo. Dia melihat, kubu Jokowi yang memiliki perusahaan media sehingga bisa mengcover sejumlah pemberitaan khusus untuk Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Malah ada media yang sudah tidak pernah mengcover kita lagi gitu. Kita berharap memang media bisa independen. Tapi media, kita nggak punya, betul itu," ucap dia.

Akan tetapi Sandiaga kurang sepakat apabila kubu Prabowo-Sandiaga tidak memiliki momentum dalam Pilpres 2019. Menurutnya, masyarakat malah sangat antusias dengan adanya kehadiran Prabowo-Sandiaga. Hal tersebut, kata dia, membuat keadaan di lapangan justru malah berbalik.

"Ketiga, momentum justru terbalik. Justru momentum ada di kita. Karena yang kita rasakan di masyarakat itu antusiasmenya luar biasa dan ini mulai ada efek bola salju. Karena keadaan di lapangan itu mulai berbalik. Dan momentum itu ada di kita," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

NEWS

TERKINI