KPU Jatim Optimis Angka Golput di Bawah 25 Persen

Di beberapa daerah di Jatim pada Pemilu 2014 tingkat partisipasi masyarakat di bawah 60 persen

Bangun Santoso
Jum'at, 22 Maret 2019 | 10:55 WIB
KPU Jatim Optimis Angka Golput di Bawah 25 Persen
Komisioner KPU Jawa Timur, Gogot Cahyo Baskoro. (Suara.com/Agus H)

SuaraJatim.id - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Timur (Jatim) optimis dapat memenuhi target partisipasi masyarakat pada Pemilu 2019 di tingkat 77,5 persen atau sama dengan angka golput sebesar 22,5 persen.

Hal ini dikatakan komisioner KPU Jatim Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat, Gogot Cahyo Baskoro, di sela penyelengaraan Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Kampanye Rapat Umum serta Iklan Kampanye Pemilu 2019 oleh KPU Kota Blitar, Kamis (21/3/2019).

"Kita target minimal sama dengan target tingkat partisipasi nasional sebesar 77,5 persen," ujarnya kepada wartawan.

Gogot mengatakan, pihaknya yakin target tetsebut bisa tercapai bahkan terlampaui dengan dalih tingkat partisipasi masyarakat Jatim pada Pemilu 2014 sudah tinggi yaitu 74 persen pada pemilu legislatif dan 71 persen pada pemilu presiden.

"Jadi untuk meraih target yang sama dengan target nasional kita tinggal menambah 3,5 persen saja," ujar dia.

Untuk meraih target yang telah ditetapkan tersebut, KPU Jatim telah menempuh berbagai strategi dan cara dalam mengampanyekan partisipasi masyarakat pada pemilu serentak, pemilu legislatif dan pemilu presiden.

Optimisme KPU Jatim pada keberhasilan memenuhi target partisipasi tersebut, juga didasarkan pada sisi positif dari pemilu 2019 yang menggabungkan pemilu legislatif dan pemilu presiden bersamaan.

"Jadi semakin banyak pihak yang berkepentingan untuk meyakinkan pemilih menggunakan hak pilih. Ada caleg dari berbagai tingkatan, calon anggota DPD, dan juga pasangan capres-cawapres," ujar Gogot.

Gogot menambahkan, KPU Jatim juga menaruh perhatian khusus pada beberapa daerah dalam upaya meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pemilu 2019 yaitu Tuban, Surabaya dan Jember.

"Pada Pemilu 2014, tingkat partisipasi masyarakat kurang dari 60 persen," imbuh dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini