Bersaing Ketat dengan Demiz, Ridwan Kamil Tak Mau Lengah

Ridwan Kamil-Uu makin ketat bersaing elektabilitas dengan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Senin, 23 April 2018 | 18:58 WIB
Bersaing Ketat dengan Demiz, Ridwan Kamil Tak Mau Lengah
Ketum PPP Muhammad Romahurmuziy (tengah), dan calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (kanan) dan wakilnya, UU Ruzhanul Ulum (kiri) seusai menghadiri Rakorwil PPP Jawa Barat di hotel Grand Asrilia, Bandung, Jawa Barat, Senin (23/4/2018). [Suara.com/Aminuddin]

Suara.com - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 1, Ridwan Kamil tidak khawatir dengan hasil survei beberapa lembaga survei terkait elektabilitas pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum. Ridwan Kamil-Uu makin ketat bersaing elektabilitas dengan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Berdasarkan hasil survei Indo Barometer yang dilakukan pada 20-26 Maret 2018 lalu, elektabilitas pasangan Ridwan-Uu berhasil menjadi yang tertinggi dengan raihan 36,7 persen. Disusul oleh pasangan Deddy-Dedi di urutan kedua dengan persentase sebanyak 31,3 persen.

Sementara dua pasangan lainnya, yakni pasangan Sudrajat- Ahmad Syaikhu memiliki elektabilitas sebesar 5,4 persen dan tingkat keterpilihan pasangan Tubagus Hasanuddin- Anton Charlian dengan angka 3,4 persen.

"Hasil survei Indo Barometer itu, ada 70 persen memutuskannya baru beberapa minggu sebelum pencoblosan, jadi artinya kebanyakan belum memutuskan," ujar Ridwan seusai menghadiri acara Rakorwil Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat, di hotel Grand Asrilia, Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Senin (23/4/2018).

Menurut Ridwan, elektabilitas pasangan Ridwan-Uu (Rindu) saat ini terbilang memiliki kenaikan yang standar. Namun, kata dia, pasangan Rindu tidak boleh lengah dan harus terus bekerja untuk terus bisa menaikan tingkat elektoralnya mengingat waktu pengoblosan masih panjang.

"70 persen itu harus direbut karena dari 70 persen itu ada 25 persen yang memutuskan beberapa minggu sebelum pencoblosan, berarti kan bulan puasa ya, kemudian 25 persennya beberapa hari sebelum pencoblosan berarti waktu mudik dan 20 persennya memutuskan pada saat hari H," jelasnya.

Makanya, Ridwan mengaku tingkat elektoral Rindu bakal melonjak naik ketika memasuki bulan puasa pada pertengahan Mei 2018 mendatang.

"Pergerakan Rindu akan 3 kali lipat lebih gencar di bulan puasa," bebernya.

Wali Kota Bandung non aktif itu menganggap wajar jika selama ini sokongan dari koalisi partai pengusung belum terlalu maksimal dalam memenangkan pasangan Rindu. Rindu diusung oleh 4 partai koalisi yakni, Partai NasDem, PPP, PKB dan Hanura.

"Pilkada serentak ini memecah konsentrasi dan yang kaya begini kan baru terjadi sekarang. Kelelahan partai-partai pengusung juga ya yang harus mengkonsolidasikan 171 daerah untuk bisa menang, jadi wajar-wajar saja," katanya. (Aminuddin)

suara hati ramadan 1445 H

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

NEWS

TERKINI