Hungaria, Raksasa Eropa yang Tertidur 30 Tahun

Ardi Mandiri
Hungaria, Raksasa Eropa yang Tertidur 30 Tahun
Timnas Hungaria. [Laszlo Szirtesi/Shutterstock]

Di masa silam, Hungaria pernah menjadi kekuatan menakutkan di Eropa.

Suara.com - Hungaria. Ya, negara barusan mungkin bukanlah kekuatan utama di Eropa saat ini. Tapi, bila menilik masa silam, Hungaria pernah menjadi kekuatan menakutkan di Eropa.

Itu terjadi pada kurun 30-an hingga 70-an. Di kala itu, Hungaria tak kalah besar dengan negara kekuatan sepak bola masa kini, macam Spanyol, Jerman, Inggris dan
Italia.

Di kancah dunia, Hungaria pun mampu menjadi runner up Piala Dunia 1938 dan 1954. Sementara untuk kompitisi Piala Eropa, Hungaria juga selalu menunjukkan taring, dengan
mengalahkan lawan-lawan berat di Benua Biru.

Meski belum menggenggam satu pun trofi Eropa, Hungaria tetap ditakuti karena merupakan langganan semifinal Piala Eropa. Pada Piala Eropa 1964 dan 1972 --yang kala itu
masih berlabel Piala Uefa-- Hungaria keluar sebagai peringkat ketiga dan keempat.

Tak cuma itu, kedigdayaan sepak bola Hungaria juga berlanjut pada Olimpiade. Mereka, sukses meraih tiga emas olimpiade, di era kesuksesan tersebut.

Tetapi, bak disambar petir, seluruh kehebatan yang dimiliki Hungaria tiba-tiba sirna. Era 80-an, atau lebih tepatnya usai Piala Dunia 1986, Hungaria mengalami
kemerosotan drastis.

Mereka selalu gagal mengikuti babak utama turnamen besar, seperti Piala Eropa dan Piala Dunia, dalam waktu yang lama. Hingga akhirnya kini. setelah 30 tahun berlalu,
Hungaria kembali hadir di pentas utama Piala Eropa.

Modal mereka bukan nama besar. Sebab, tak ada bintang di dalam tubuh Hungaria. Namun demikian, soal semangat dan kekompakan tim, Hungari tak bisa dianggap remeh.

Babak kualifikasi Piala Eropa 2016 menjadi bukti nyata bangkitnya kembali raksasa Hungaria. Meski tak menjadi juara atau runner up grup, Hungaria tampil baik, hingga
berada di peringkat ketiga, untuk menembus playoff.

Pada babak menegangkan tersebut, melawan Norwegia, Hungaria menunjukkan kehebatan dengan meraih dua kemenangan.