Euro 1988, Era Kejayaan Belanda

Rizki Nurmansyah
Euro 1988, Era Kejayaan Belanda
Frank Rijkaard jadi salah satu tokoh sentral The Dream Team Belanda saat juara Piala Eropa 1988 di Jerman Barat [Shutterstock]

Raih trofi pertama di pentas internasional.

Suara.com - Piala Eropa 1988 jadi saksi era kejayaan tim nasional Belanda. Di ajang yang berlangsung di Jerman Barat inilah, tim yang kala itu dilatih kembali sang peletak dasar strategi ternama “Total Football”, Rinus Michels, menancapkan kedigdayaannya di bumi Eropa.

Inilah trofi pertama yang diraih Tim Oranye, dan masih jadi satu-satunya hingga saat ini di pentas internasional.

Kala itu, Michels membawa pemain-pemain yang tengah matang secara performa, diantaranya Marco van Basten, Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Ronald Koeman.

Skuat ini disebut-sebut pula sebagai “The Dream Team” kedua yang dimiliki Tim Oranye setelah era Johan Cruyff.

Pada partai final yang berlangsung 25 Juni 1988 di Olympiastadion, Munich, Tim Oranye kembali dipertemukan dengan tim kuat, Uni Soviet. Kedua tim sebelumnya telah bertemu di fase grup, dimana Tim Oranye takluk 0-1.

Kekalahan di fase grup begitu membekas di hati para pemain Belanda. Misi balas dendam pun jadi tema utama yang diusung pada pertandingan final ini. Misi itu berjalan mulus setelah Tim Oranye menang 2-0.

Gol pertama dicetak Gullit di menit ke-32 lewat sundulannya setelah menerima umpan sundulan dari van Basten. Lewat aksi van Basten pulalah Belanda memastikan diri jadi kampiun Eropa lewat gol spektakulernya di menit ke-54 yang sekaligus membuatnya jadi top skor kejuaraan itu dengan lima gol.

Setelah menerima umpan lambung dari Arnold Muhren dari sayap kiri, Van Basten melesakkan tendangan voli melambung dari sudut sempit yang melewati penjaga gawang Rinat Dasayev. Gol spektakuler van Basten ini pun masih jadi salah satu yang terbaik yang pernah tercipta di muka bumi.

Data Piala Eropa 1988

- Tuan Rumah (turnamen final): Jerman Barat