Piala Eropa 2004, Kuda Hitam Yunani Pecundangi Raksasa Eropa
Tak ada yang menyangka Yunani bakal menjadi juara Eropa
Suara.com - Portugal, sebagai tuan rumah perhelatan Piala Eropa 2004, dijagokan menjuarai turnamen tersebut. Apalagi, di skuat Portugal dihuni oleh nama-nama besar, seperti Luis Figo, Deco, Ricarod Quaresma, Ricardo Carvaldo, Maniche, Nuno Gomes, dan si anak ajaib Cristiano Ronaldo.
Belum lagi dukungan seluruh masyarakat Portugal, yang Luis Figo cs, sangat difavoritkan menjadi juara.
Namun demikian, juara dari turnamen paling bergengsi di Benua Biru itu bukanlah Portugal. Sang kuda hitam Yunani-lah yang berpesta pora di tengah haru tangis masyarakat Portugal.
Tak ada satu pun pihak yang menyangka kalau Yunani bakal menjadi juara Eropa kala itu. Apalagi, di skuat Yunani pun tak ada nama-nama besar.
Telinga masyarakat dunia, kala itu, mungkin hanya mengenal nama Otto Rehhagel, pelatih asal Jerman, dengan segudang pengalaman.
Ya, Rehhagelah kunci kemenangan Yunani kala itu. Mantan pelatih Borrusia Dortmund, dan Bayern Munich itu mampu meracik tim ala kadarnya menjadi solid dan efisien.
Yunani amat solid di lini tengah dan belakang. Amat sulit ditembus, meski digedor terus menerus oleh lawannya.
Berlaga di grup A Piala Eropa 2004, Yunani harus melewati fase sulit, karena memiliki lawan berat yakni kuat Portugal, Spanyol, dan Rusia.
Tak disangka, Yunani mampu keluar sebagai pemenang saat berhadapan dengan Portugal. Yunani bahkan unggul 2 gol lewat Karagounis (7) dan Basinas (50), sebelum Ronaldo memperkecil kedudukan menjadi 2-1 pada masa injury time.
Di laga kedua, Yunani kembali tampil gemilang. Kali ini, tim kuat Spanyol mampu ditahan imbang 1-1.