Islandia, Paling Kecil Paling Mengejutkan

Liberty Jemadu
Islandia, Paling Kecil Paling Mengejutkan
Striker gaek tim nasional Islandia, Eidur Gudjohnsen (Shutterstock).

Negara dengan penduduk di bawah satu juta pertama yang berhasil lolos ke Euro.

Suara.com - Ketika Islandia mengalahkan Belanda di PSV Stadium pada 3 September 2015 lalu, publik Eropa terkesima. Mereka sadar sedang menyaksikan proses terciptanya salah satu sejarah penting di dunia sepak bola Benua Biru.

Tiga hari kemudian, tim berseragam kebesaran biru itu bermain imbang melawan Kazakhstan di ibu kota Reykjavik. Hasil imbang itu memastikan Islandia sebagai tim kedua dari Grup A yang lolos ke Piala Eropa 2016 di Prancis.

Ini adalah keberhasilan pertama Islandia lolos ke Piala Eropa. Faktanya, Euro 2016 yang mulai dihelat pada 10 Juni mendatang adalah turnamen besar pertama yang diikuti oleh Islandia.

Menurut BBC, Islandia yang lolos sebagai runner-up dengan tujuh poin lebih banyak dibanding Belanda, merupakan negara paling kecil yang pernah lolos ke Piala Eropa dan merupakan negara dengan penduduk di bawah satu juta pertama yang menembus turnamen empat tahunan di Eropa itu.

Islandia memang hanya didiami oleh 329.000 warga dan tak punya klub yang mampu bersaing dengan pantas di Eropa. Terletak di belahan utara Bumi, negeri bersuhu dingin itu bahkan hanya memiliki 30 lapangan sepak bola layak pakai, yang tujuh di antaranya berada di dalam ruangan.

Tetapi dengan keterbatasan sumber daya itu, Islandia mengejutkan Eropa. Skuat besutan pasangan pelatih Lars Lagerback dan Heimir Hallgrimsson itu dua kali mengalahkan Belanda, yang diperkuat pemain bintang macam Robin van Persie, Arjen Roben, atau Memphis Depay, di kualifikasi Grup A.

Di Islandia sendiri tak banyak pemain bintang. Satu-satunya yang akrab di telinga publik adalah Eidur Gudjohnsen, bekas striker Chelsea dan Barcelona. Sempat mengumumkan pensiun dari timnas pada November 2013, pemain berusia 37 tahun itu kembali sebagai pemimpin skuat belia Islandia.

Sebagai yang paling senior dan bahkan idola rekan-rekannya yang baru menginjak usia 20an tahun, Gudjohnsen diharapkan bisa memberi inspirasi.

"Saya merasa beberapa pemain di tim kami menghormati saya. Mereka mungkin bertumbuh sambil menonton saya bermain. Bahkan mungkin mereka memainkan saya di PlayStation," ujar pencetak gol terbanyak dalam sejarah sepak bola Islandia itu dalam wawancara dengan BBC.

Selain Gudjohnsen, Islandia juga memiliki Gylfi Sigurdsson yang kini memperkuat Swansea di Liga Primer Inggris. Striker 26 tahun ini akan menjadi tulang punggung timnya di lini depan.