Prancis Jadi Favorit, Lloris: "Kami Belum Buktikan Apapun"

Syaiful Rachman
Prancis Jadi Favorit, Lloris: "Kami Belum Buktikan Apapun"
Penjaga gawang Prancis Hugo Lloris [Reuters]

Prancis menjadi salah satu kandidat kuat sebagai juara Eropa kali ini.

Suara.com - Tuan rumah Prancis mungkin menjadi salah satu favorit untuk menjuarai Piala Eropa 2016, namun mereka harus ingat bahwa mereka tidak memainkan satu pertandingan kompetitif pun selama dua tahun, kata kapten Hugo Lloris, Kamis.

"Les Bleus," yang mengungguli juara dunia Jerman serta juara bertahan Spanyol di bursa taruhan, akan berhadapan dengan Rumania pada pertandingan pembukaan turnamen pada Jumat di Stade de France, sebelum memainkan dua pertandingan Grup A lainnya melawan Swiss dan Albania.

"Kami tidak merasa seperti favorit. Kami tidak melakukan apa-apa, kami belum membuktikan apa-apa," kata Lloris pada konferensi pers.

Prancis lolos sebagai tuan rumah untuk putaran final yang dimainkan pada 10 Juni sampai 10 Juli, dan hanya memainkan pertandingan-pertandingan persahabatan sejak disingkirkan Jerman pada perempat final Piala Dunia 2014.

"Besok, beberapa hal mulai menjadi sungguh-sungguh," tambah Lloris.

Prancis memiliki bekal fakta bahwa mereka memenangi sembilan dari sepuluh pertandingan terakhirnya, satu-satunya kekalahan yang mereka derita didapat saat takluk 0-2 dari Inggris di Wembley empat hari setelah serangan para teroris di Paris menewaskan 130 orang pada November silam.

"Itu bagus untuk kepercayaan diri kami, dan kami juga memiliki sedikit suplemen dengan bermain di kandang," kata Lloris.

Prancis telah mencetak 13 gol dalam empat pertandingan terakhirnya, di mana Antoine Griezmann, Dimitri Payet, Olivier Giroud, dan Kingsley Coman memperlihatkan potensinya di lini depan.

Yang terbaik Bagaimanapun, pelatih Didier Deschamps menepis anggapan bahwa Prancis memiliki serangan yang terbaik di turnamen empat tahunan ini.

"Ya, ambillah terompet-terompet dan tiuplah, kamilah yang terbaik," ucapnya sambil tersenyum.

"Kami belum melakukan apa-apa, kami harus mengeluarkan kemampuan terbaik mereka, tanpa memberi tekanan terhadap diri kami sendiri," tambahnya, memberi peringatan bahwa Romania tidak akan hanya bertahan dan menunggu untuk dikalahkan.

"Mereka merupakan tim yang sangat disiplin namun mereka tidak hanya menanti di kotak penalti mereka," kata Deschamps, yang merupakan kapten tim saat Prancis menjuarai Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.

"Mereka memiliki kapasitas untuk menekan tinggi dan membuat Anda bermain buruk." "Mereka dapat berubah dengan cepat dari situasi bertahan ke situasi menyerang." Deschamps berharap potensi serangan Prancis dapat diimbangi dengan pertahanan mereka, yang belakangan ini cukup rapuh.

"Pada kompetisi besar, Anda perlu menemukan keseimbangan antara pertahanan dan serangan," tuturnya.

"Merupakan hal esensial untuk memiliki pertahanan bagus untuk memudahkan pertandingan-pertandingan kami," kata Lloris.

Rumania tidak pernah mengalahkan Prancis sejak 1972, namun kedua tim bermain imbang sebanyak empat kali dalam lima pertemuan terakhirnya. (Antara/Reuters)