Tersingkir, Tim Ini Disambut Bak Juara

Syaiful Rachman
Tersingkir, Tim Ini Disambut Bak Juara
Fans Albania menyambut para pemain Albania usai laga kontra Rumania [Reuters/Kai Pfaffenbach]

Kepulangan tim mendapat sambutan meriah.

Suara.com - Tim sepak bola nasional Albania tetap disambut dengan perayaan layaknya memenangkan kejuaraan sepak bola Piala Eropa 2016 ketika kembali ke negaranya pada Kamis waktu setempat, meskipun sebenarnya mereka tersingkir pada babak penyisihan grup.

Para pemain tim pemula itu dipuji bagai pahlawan setelah mencetak gol pertama mereka dan menang pada laga perdana atas tim Rumania dalam kejuaraan sepak bola terbesar benua Eropa itu.

Para pemain yang duduk di kursi atas bus tingkat bercat merah dan hitam khas warna Albania itu mendapatkan sambutan dari para pendukung di negaranya yang rela berpanasan saat tim asuhan Gianni De Biasi melewati jalanan kota Tirana.

Para pendukung tampak tulus menyambut tim nasional Albania di Tirana meskipun jumlah mereka lebih sedikit dibanding jumlah pendukung yang menyambut saat Albania menang atas Armenia pada kualifikasi Piala Eropa 2016.

Kapten tim Lorik Cana memegang kunci ke ibu kota Albania itu sebagai sebuah simbol penghargaan terhadap tim sepak bola mereka.

Seorang menteri dalam pemerintahan Albania juga berjanji akan menghadiahi paspor diplomatik bagi tim itu dan menyebut para pemain sebagai diplomat terbaik bagi negara Balkan yang sedang mencari jalan bergabung dengan Uni Eropa itu.

"Para pemain itu telah memberi apa yang telah kami lewatkan selama puluhan tahun. Selama 60 tahun memberikan komentar pertandingan, saya tidak pernah merasakan emosi seperti ini sebelumnya," kata seorang komentator radio sepak bola Skender Bellova.

Tim yang dibentuk selama empat tahun oleh pelatih Italia De Biasi itu sebagian besar berisi para pemain etnis Albania yang berasal dari Kosovo dan Macedonia dan telah dibesarkan di Eropa sehingga mendapatkan dukungan di Prancis.

"Saya kira dunia sepak bola mengantarkan hal serius bagi kami. Jika keajaiban dapat dibentuk pada kekalahan, apa yang kami lakukan di Prancis dapat menjadi awal dari sebuah keajaiban. Saya akan melanjutkan di sini untuk terus bekerja menuju keajaiban itu," kata De Biasi dalam sebuah pertemuan di kantor Perdana Menteri Edi Rama.

Perdana Menteri Rama, yang pemerintahnya mengganjar tim itu hadiah satu juta euro, mengatakan sepak bola di negaranya telah setara dengan tim-tim negara terbaik di Eropa.

"Nama-nama Anda akan terukir di pintu masuk stadion sepak bola nasional yang baru," kata Rama kepada tim Albania. (Antara/Reuters)