Hadapi Jerman, Skuat Italia Sudah Kalah Mental, Benarkah?

Rizki Nurmansyah
Hadapi Jerman, Skuat Italia Sudah Kalah Mental, Benarkah?
(Dari kiri ke kanan): Alessandro Florenzi, Cio Immobile, dan Lorenzo Insigne usai jalan konferensi pers di kamp tim nasional Italia selama Piala Eropa 2016 di Domaine de Grammont, Montpellier, (29/6) [Reuters/Yves Herman]

Menganalogikan pertarungan melawan Jerman seperti mendaki Gunung Everest.

Suara.com - Gelandang tim nasional Italia, Alessandro Florenzi, menganalogikan pertarungan kontra Jerman di perempat final Piala Eropa 2016, Sabtu (2/7/2016), di Nouveau Stade de Bordeaux, Bordeaux, seperti mendaki Gunung Everest--gunung tertinggi di dunia.

Untuk itu, Florenzi mengungkapkan rekan-rekannya sangat berhati-hati pada pertemuan ini. Di samping itu, gelandang AS Roma ini tidak ingin melihat istirahat satu hari lebih banyak yang didapat Jerman jadi kerugian bagi Italia.

Jerman lolos ke perempat final sehari sebelum Italia menyingkirkan juara bertahan Piala Eropa dua kali berturut-turut, Spanyol, di 16 Besar, Senin (27/6/2016).

"Siapapun yang berpikir Jerman lebih bugar karena mereka punya satu hari istirahat lebih banyak dari kami adalah pecundang. Pecundang membuat alasan. Kami hanya perlu fokus pada kekuatan kami dan mengeluarkannya di lapangan," kata Florenzi.

"Seluruh 23 pemain Italia yang ada di dalam skuat bisa memainkan peran penting. Kami sedang dalam puncak performa dan kini kami menghadapi Gunung Everest. Berbicara fakta tentang Jerman, mereka adalah juara dunia. Kami harus bekerja keras hadapi mereka," pungkasnya. (Soccerway)