Hadapi Islandia, Desailly: Prancis Harus Belajar dari Inggris
"Islandia kuat secara fisik dan teroganisir permainannya," lanjut Desailly.
Suara.com - Legenda Prancis, Marcel Desailly, ingatkan para juniornya untuk berhati-hati kala hadapi Islandia di perempat final Piala Eropa 2016, Minggu (3/7/2016) atau Senin dini hari WIB, di Stade de France, Saint-Denis.
Desailly mengungkapkan Islandia telah membuktikan diri bukan tim kacangan. Inggris merupakan contoh tim favorit yang telah merasakan betapa "ganasnya" anak asuh Lars Lagerback dan Heimir Hallgrimsson itu.
Desailly juga masih ingat betapa Tim Ayam Jantan bersusah payah untuk membenamkan perlawanan tim kecil tersebut saat kualifikasi Grup 4 Piala Eropa 2000 Belanda-Belgia. Ketika itu, Prancis bermain imbang 1-1 di pertemuan pertama di Reykjavik, 5 September 1998.
Christophe Dugarry membawa Prancis menyamakan kedudukan usai lebih dulu tertinggal. Pada pertemuan kedua, 9 Oktober 1999, Prancis pun hanya menang tipis 3-2 berkat gol David Trezeguet yang jadi penentu kemenangan.
"Tim Islandia yang dulu sama dengan yang sekarang. Padahal, sudah 17 tahun berlalu, tapi mereka tetap sama," kata Desailly, 47 tahun, yang membantu Prancis jadi juara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000.
"Islandia kuat secara fisik dan teroganisir permainannya. Inggris sangat naif ketika menghadapi mereka. Inggris tidak mengantisipasi tendangan bebas anak-anak Islandia dengan baik. Inggris juga tidak menekan dari lini tengah. Untuk itu, Prancis harus belajar dari itu," lanjut Desailly. (Mirror)