Portugal vs Prancis: Adu Kuat Mental
Waspadai serangan balik cepat yang dibangun Ronaldo dan Nani.
Suara.com - Tidak terasa tepat sebulan sudah perhelatan Piala Eropa 2016 bergulir. Kini, pesta akbar sepakbola masyarakat Eropa itu memasuki puncaknya. Tuan rumah Prancis yang sedari awal jadi salah satu favorit akan menjajal kekuatan Portugal di Stade de France, Saint-Denis.
Faktor kekuatan mental akan turut berperan besar di laga klimaks yang berlangsung, Minggu (10/7/2016) atau Senin dini hari WIB, ini. Prancis yang bermain di kandang sendiri sudah barang tentu bakal mendapat dukungan yang jauh lebih besar dari suporternya.
Namun, ini juga bisa jadi bumerang bagi pasukan Les Bleus mengingat tekanan mental dan ekspektasi yang begitu tinggi. Salah satunya lantaran harapan mengulang sukses Piala Eropa 1984, dimana Prancis kala itu keluar sebagai kampiun di kandang sendiri.
Sudah cukup lama memang suporter Les Bleus menantikan momen tim kesayangannya menjadi yang terbaik di pentas internasional sejak terakhir dirasakan pada Piala Eropa 2000 di Belgia dan Belanda.
Sejatinya, Prancis punya kesempatan memberikan kebahagiaan kepada suporternya saat lolos ke final Piala Dunia 2006 Jerman. Sayang, impian mereka merebut trofi Piala Dunia keduanya setelah 1998 di kandang sendiri dihempaskan Italia setelah kalah dalam drama adu penalti.
Sementaraitu, ekspektasi yang begitu tinggi ini bisa dipahami pelatih Les Bleus, Didier Deschamps. Terlebih, Deschamps juga turut berperan saat Prancis memenangi trofi terakhir Henri Delaunay-nya di Belgia dan Belanda tersebut.
Tak ayal, kini Deschamps diharapkan bisa mengulang sukses itu sebagai pelatih. Namun dengan tegas, Deschamps mengatakan tidak ingin memikirkan kenangan Piala Eropa 16 tahun silam. Baginya, kini yang terpenting adalah di masa kini dan yang akan datang.
Terlebih, sejak mempelajari karakter permainan Portugal melalui sejumlah rekaman pertandingan, Deschamps mengaku lebih khawatir. Salah satu kecemasannya itu adalah adalah serangan balik cepat yang dibangun Cristiano Ronaldo dan Nani di lini depan.
"Portugal memiliki banyak pemain yang berkualitas dan mereka lolos ke final bukan karena kecelakaan," kata Deschamps. "Mereka tim yang berpengalaman yang mana bisa mengubah sistem permainan tergantung dari lawan yang dihadapi."
"Segitiga pertahanan mereka juga solid. Mereka tidak berusaha memenangkan bola dengan sengit di lapangan, tapi mereka akan berusaha secepat kilat lakukan serangan balik lewat dua pemain tercepat mereka di lini depan," lanjut Deschamps.