Prancis Dipecundangi Portugal, Deschamps Syok Berat

Ruben Setiawan
Prancis Dipecundangi Portugal, Deschamps Syok Berat
Pelatih Tim Prancis Didier Deschamps usai anak-anak asuhnya dikalahkan Portugal. (AFP)

"Ini menyakitkan dan kami butuh waktu untuk melupakan ini".

Suara.com - Pelatih tim Prancis Didier Deschamps tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah gagal memimpin anak-anak asuhnya memenangkan final Euro 2016 di Paris, Prancis, Senin (11/7/2016) dini hari. Deschamps, yang menjadi kapten Ayam Jantan saat menjuarai Piala Dunia 1998 di tanah Prancis dan merebut Piala Eropa dua tahun kemudian, mengaku amat benci pada kegagalan.

"Ini adalah pukulan besar di kepala kami," kata Deschamps setelah timnya dipecundangi Portugal 1-0.

"Apa yang saya rasakan adalah kekecewaan yang berat," kata Deschamps.

"Saya berduka untuk para pemain saya. Saya tidak punya penghiburan untuk mereka. Ini berat. Ini kenyataan yang sulit pula bagi para fans yang amat mendambakan trofi itu," sambung Deschamps.

Prancis, yang memulai laga dini hari tadi dengan percaya diri, usai menghantam Jerman 2-0 di semifinal, punya banyak peluang, namun akhirnya kalah oleh Portugal, yang bermain amat kompak, bahkan setelah ditinggal pemain pilar mereka, Cristiano Ronaldo yang cedera di babak pertama.

"Kami membuang banyak energi di pertandingan melawan Jerman dan kami mungkin tidak sesegar seperti yang kami butuhkan," lanjut Deschamps.

"Saya tidak bisa menekan pemain saya, mereka sudah mengerahkan kemampuan mereka namun kurang beruntung. Kami punya banyak peluang, bahkan sampai hal mendetil namun seperti inilah adanya," kata Deschamps.

Ironisnya, Prancis, yang mencetak lebih banyak gol dari tim lainnya di turnamen ini, kalah dari Portugal yang hanya memenangkan satu pertandingan lewat pertandingan 90 menit.

"Mungkin Portugal tidak memenangkan banyak laga namun mereka juga sampai ke final bukan karena ketidaksengajaan," lanjut Deschamps.

"Kita tidak bisa mengatakan apapun tentang mereka, mereka yang menang. Selamat bagi mereka," sambungnya.

Deschamps, yang mengambil alih kepemimpinan Les Bleus dari Laurent Blanc pada tahun 2012, disebut-sebut berhasil mengubah Prancis menjadi sebuah tim yang kuat.

"Ada beberapa sisi positif, situasinya amat berbeda namun kami akan membicarakannya lagi nanti," kata Deschamps ketika ditanya apakah masih akan bertahan di Ayam Jantan sampai Piala Dunia 2018.

"Ini menyakitkan dan kami butuh waktu untuk melupakan ini," tutup Deschamps. (Reuters)