Kisah Pembuat Dodol Betawi yang Banyak Dicari Jelang Lebaran

Jelang Lebaran, pemesanan Dodol Betawi buatan Kutong yang tersebar di Jabodetabek meningkat drastis.

Ferry Noviandi Suara.Com
Senin, 11 Juni 2018 | 14:27 WIB
Kisah Pembuat Dodol Betawi yang Banyak Dicari Jelang Lebaran
Pembuat Dodol Betawi, Kutong (kiri) dan istrinya. (Suara.com/Ferry Noviandi)

Suara.com - Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran, orang-orang biasanya sibuk membuat kue, sementara untuk orang Betawi, dodol Betawi dan kue Cina biasanya menjadi makanan yang selalu disiapkan.

Dodol memang merupakan makanan yang spesial bagi warga Betawi. Kue berbahan dasar dari ketan, gula merah dan kelapa ini biasanya dijadikan antaran kepada orangtua atau saudara yang lebih tua ketika bersilaturahmi saat Idul Fitri.

Namun seiiring waktu, dodol Betawi mulai dilupakan orang Betawi sendiri. Salah satu penyebabnya, panganan tersebut cukup sulit dibuat, memakan waktu, tenaga, serta biaya yang tak sedikit.

BACA JUGA: Awas, Kesepian Bisa Menyebabkan Kematian

Bagaimana tidak, untuk membuat dodol biasanya menggunakan kuali atau wajan besar dengan diameter sekitar 1,5 meter. Bahan-bahan dasarnya dari beras ketan, kelapa, dan gula merah.

Sedangkan pembuatannya memakan waktu yang tak sedikit, sekitar delapan hingga 10 jam. Sementara untuk mengaduk dodol, dibutuhkan minimal tiga orang dewasa.

Singkatnya, membuat dodol membutuhkan biaya, waktu, dan tenaga yang tak sedikit. Tapi beruntung, meski orang-orang sudah mulai malas membuat dodol, tapi bukan berarti dodol sudah sulit ditemukan. Di beberapa wilayah, rupanya masih ada beberapa orang yang memang fokus menjual makanan Betawi seperti dodol dan kue keranjang alias kue Cina.

Salah satu penjual dodol yang cukup terkenal adalah Kutong. Lelaki berusia 56 itu mengaku sudah membuat dan menjual dodol Betawi sejak 1995.

"Saya bikin dari tahun 1995, waktu itu harga jualnya masih Rp 1.500 untuk satu kilo kue," katanya, saat ditemui di kediamannya di Desa Rawakalong, Gunung Sindur, Bogor, baru-baru ini.

Dodol Betawi dimasak dengan menggunakan kayu bakar dan wadah yang terbuat dari tembaga. (Suara.com/Ferry Noviandi)
Dodol Betawi dimasak dengan menggunakan kayu bakar dan wadah yang terbuat dari tembaga. (Suara.com/Ferry Noviandi)

Kutong menuturkan mendapatkan keahlian membuat dodol dan kue keranjang setelah bekerja dengan seseorang. "Dulu saya kerja sama orang keturunan. Ilmunya saya ambil, terus saya kerjain di rumah. Alhamdulillah bisa," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

LIFESTYLE

TERKINI