Interview: Cerita Ginanjar Jadi Pendakwah

Namun Ginanjar menolak disebut ustaz.

Minggu, 17 Juni 2018 | 11:00 WIB
Interview: Cerita Ginanjar Jadi Pendakwah
Ginanjar (Wahyu Tri Laksono/Suara.com)

Suara.com - Pelawak Ginanjar Soekmana yang terkenal bersama grup lawak Empat Sekawan ternyata saat ini disibukan dengan hal baru. Ginanjar belajar menjadi pendakwah.

Tak sendiri, komedian bertubuh mungil itu berdakwah bersama komedian lain, Taufik Lala. Ginanjar juga mendirikan Majelis Pengajian Pelawak yang sudah berdiri tiga tahun belakangan.

Bagi Ginanjar, tugas untuk menyiarkan agama bukan hanya untuk ustaz dan kyai saja. Siapa pun bisa menjadi pendakwah, termasuk pelawak.

Berikut wawancara suara.com dengan Ginanjar:

Jadi pendakwah, sudah sepi job melawak?

Melawak masih, sinetron juga masih tetap. Kalau acara dakwah gini bantu-bantu aja. Bukan berarti alih profesi. Kebetulan saya dan beberapa teman pelawak punya inisiatif setiap kali tampil dibarengi sama ustaz, dan disebutnya Canda dan Dakwah.

Ide Awal kepikiran nama Canda dan Dakwah itu bagaimana?

Dalam beberapa tahun ini lah muncul ide bikin Canda dan Dakwah. Idenya muncul dalam pengajian rutin kita, namanya Majelis Pengajian Pelawak. Dari pengajian itu muncul ide Canda dan Dakwah.

Ginanjar (Wahyu Tri Laksono/Suara.com)

Pengajiannya sudah berapa lama?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

ENTERTAINMENT

TERKINI