Arus Balik, Pertamina Klaim Pasokan BBM Aman Sampai 21 Hari

Semua keperluan bahan bakar aman sepanjang liburan.

Selasa, 19 Juni 2018 | 09:13 WIB
Arus Balik, Pertamina Klaim Pasokan BBM Aman Sampai 21 Hari
Ilustrasi mengisi bahan bakar mobil (Shutterstock).

Suara.com - Posko Nasional Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral melaporkan, memasuki H+4 Idul Fitri 1439 H, ketersediaan bahan bakar minyak atau BBM pasokan listrik dan elpiji (liquefied petroleum gas/LPG) dalam kondisi aman. Stok BBM dinilai cukup untuk liburan Lebaran dan arus balik hingga H+13.

Posko ESDM melaporkan, kondisi ketahanan BBM dalam kondisi normal untuk seluruh jenis BBM, dengan rincian,  premium (21 hari), solar/akrasol (20 hari), pertalite (21 hari), kerosene (47 hari), pertamax/akra 92 (20 hari), pertamax turbo (42 hari), pertamina dex (37 hari), dexlite (19 hari) dan avtur (29 hari).

Begitu pula stok LPG, dilaporkan dalam kondisi normal dengan ketahanan 17 hari. Bahan bakar gas (BBG) dan jaringan gas (jargas) pun dilaporkan dalam kondisi aman.

“Sebanyak 571 stasiun pengisian bahan bakar umum (SBPU) di Jamali juga telah menyalurkan premium kembali, memastikan arus balik ini stok BBM lancar,” papar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi,  Selasa (19/6/2018). 

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyatakan, menghadapi puncak arus balik yang diprediksi terjadi pada 19-20 Juni, Pertamina telah meningkatkan berbagai layanan khusus, baik di jalur tol operasional maupun fungsional, maupun jalur utama mudik nontol.

Pertamina telah menyiapkan layanan Kiosk Pertamax, Motoris Kemasan, Mobile Dispenser maupun PTO (Portable Tank Operation) atau tangki BBM yang dilengkapi dengan pengkur volume, sehingga bisa langsung melayani penjualan BBM. Khusus Jawa Tengah, pada arus balik, layanan BBM akan diperkuat dengan Kiosk Pertamax di 23 titik, 40 Motoris Kemasan, 12 Mobile Dispenser serta 17 PTO.

Sedangkan untuk subsektor ketenagalistrikan, beban puncak malam 16 Juni 2018, sebagian besar dilaporkan dalam kondisi normal. Secara keseluruhan, daya mampu pasok nasional sebesar 29.845,38 MW dan beban puncak sebesar 24.870,55 MW. Dengan demikian, kapasitas cadangan daya nasional tercatat sebesar 4.548,07 MW.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

NEWS

TERKINI