Bisa Dicoba, Tips Masak Nasi Rendah Karbohidrat untuk Sahur

Nutrisionis menjelaskan trik masak nasi yang rendah karbohidrat dan kalori. Seperti apa?

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 16 Mei 2019 | 02:30 WIB
Bisa Dicoba, Tips Masak Nasi Rendah Karbohidrat untuk Sahur
Ilustrasi memasak nasi rendah karbohidrat. (Shutterstock)

Suara.com - Bisa Dicoba, Tips Masak Nasi Rendah Karbohidrat untuk Sahur

Nasi putih menjadi salah satu menu utama masakan masyarakat Indonesia. Sudah lama, nasi dikaitkan dengan penumpukan karbohidrat, yang berujung pada risiko obesitas hingga berbagai macam penyakit.

Terkait hal ini, nutrisionis Leona Victoria Djajadi, MND, mengatakan ada tips masak nasi yang bisa dicoba untuk mengurangi kandungan karbohidrat pada nasi. Apa itu?

"Jadi nasi yang sudah matang dan didinginkan mempunyai kandungan karbohidrat lebih rendah sampai 10 persen, karena ada perubahan susunan struktur karbohidratnya," ungkap Victoria saat berbincang dengan Suara.com.

Dengan kata lain, nasi sebaiknya dimasak setelah buka puasa. Setelah nasi matang, maka nasi bisa didiamkan supaya dingin.

Ketika akan dimakan saat sahur, nasi bisa dipanaskan kembali. Sehingga nasi tetap hangat dan enak, dengan kadar karbohidrat yang lebih rendah.

"Jadi nasi sudah matang, didinginkan lalu dipanaskan lagi (ketika ingin dimakan)," ujarnya.

Ilustrasi takaran satu porsi nasi. (Shutterstock)
Ilustrasi takaran satu porsi nasi. (Shutterstock)

Victoria juga mengomentari kebiasaan piring orang Indonesia yang terlalu banyak diisi nasi. Padahal, takaran nasi seharusnya seimbang dengan lauk, termasuk sayur-sayuran.

Dijelaskan lulusan University of Sydney, Australia, ini, takaran nasi yang dianjurkan sejatinya hanya satu cangkir atau mangkuk kecil, bukan satu piring penuh.

Untuk mengakali agar konsumsi makanan tidak hanya karbohidrat, Victoria mengatakan bisa dilakukan dengan menggunakan beras merah atau beras hitam yang tinggi kandungan serat.

Berikan Komentar >
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

HEALTH

TERKINI