Buah Kesabaran, Kisah Mu'ammal Naik Haji Bermodalkan Empat Set Kursi

Kesabaran dan keihklasan Mu'ammal mengantarkan ia dan istri menunaikan haji

Jum'at, 17 Mei 2019 | 20:50 WIB
Buah Kesabaran, Kisah Mu'ammal Naik Haji Bermodalkan Empat Set Kursi
Ilustrasi ibadah haji. [shutterstock]

Suara.com - Menunaikan Rukun Islam kelima, yakni menunaikan ibadah haji merupakan impian setiap umat muslim di seluruh dunia.

Namun, belum tentu semua orang bisa mendatangi rumah Allah tersebut lantaran terganjal berbagai masalah, salah satunya adalah biaya.

Hal itulah yang dirasakan oleh Mu'ammal Hamidy dan istri. Di tengah hidup serba kekurangan, Mu'ammal terpaksa memendam keinginannya untuk bisa menjadi tamu Allah.

Suara.com melansir dari Muhammadiyah.or.id, Jumat (17/5/2019), mantan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur periode 2000-2005 itu menceritakan pengalamannya bisa menunaikan haji.

Berkat kesabaran dan keikhlasannya, ia bisa memenuhi panggilan Allah untuk menunaikan haji hanya bermodalkan empat set kursi.

Pada 1960 an, Mu'ammal dan istri hidup dengan sederhana menempati rumah sang istri di daerah Bangil, Jawa Timur.

Saat itu, Mu'ammal menjadi seorang guru di Pesantren Persis di Bangil dan Pengelola Majalan Al-Muslimun dengan gaji Rp 400.

Meski berada dalam kondisi serba kekurangan, hal itu tak mematahkan semangat Mu'ammal untuk menuntut ilmu.

Setelah lulus dari Universitas Pesantren Islam (UPI) di Bangil pada 1968, setahun kemudian pria kelahiran Lamongan, 1940 itu dikirim oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) untuk melanjutkan pendidikan tinggi di Fakultas Dakwah dan Ushuluddin, Jami'ah Islamiyah Madinah.

Pada 1972, Mu'ammal lulus dan mendapatkan gelar Licence (Lc). Delapan tahun berselang, ia diangkat menjadi Dai Atase Agama Kedubes Saudi Arabia.

Berikan Komentar >
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

NEWS

TERKINI