SuaraJawaTengah.id - Penjaga gawang Timnas U-23 Ernando Ari tampil impresif saat menghadapi Korea Selatan di babak 8 besar Piala Asia U-23 di Qatar.
Pemain Persebaya Surabaya itu bahkan berhasil menulis sejarah baru dengan mengantarkan skuat merah putih ke babak semi final. Ernando juga tercatat menepis dua kali eksekutor penalti pemain Korea Selatan saat drama adu penalti.
Usut punya usur, keperkasaan Ernando Ari dibawah mistar Timnas U-23. Tak terlepas dari peran dan dukungan moril sang ibu Erna Yuli Lestari.
"Cemas, senam jantung. Pokoknya nggak bisa duduk," kata Erna saat melihat pertandingan Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan tadi malam.
Erna sapaan akrabnya mengutarakan kalau putranya selalu intens menghubungi baik sebelum dan sesudah pertandingan. Ernando Ari senantiasa minta restu kepada orang tuanya.
"Mah, saya mau tanding jam sekian, saya minta doanya ya mah supaya saya menang. Oh iya mas, mudah-mudahan kamu diberikan kemenangan. Sukses dan kamu harus fokus," tutur Erna sedikit membocorkan percakapan dengan putranya.
Tanpa diminta oleh Ernando Ari pun, Erna selalu mendoakan putranya di sepertiga malam. Dia ingin anaknya memiliki karir yang cemerlang dan panjang di kancah sepak bola.
"Sebagai orang tua selalu mendoakan ketika salat (wajib) dan salat tahajud. Misal Ernando mau masuk gawang, saya minta dia jangan lupa berdoa," tuturnya.
Kesuksesan Ernando Ari mengukir sejarah bersama Timnas U-23 sangat disyukuri oleh Erna. Air matanya tak terbendung saat nonton bareng bersama tetangga-tetangganya di rumah.
"Saya nangis mas karena (Ernando Ari) dua kali menepis (penalti). Saya terharu sekali melihat perjuangan anak saya," ungkapnya.
Selepas ini Erna tak ragu untuk terus mendorong karir anaknya di kancah sepak bola. Dirinya berharap suatu saat nanti, Ernando Ari bisa membawa Timnas Indonesia bermain Piala Dunia.
"Ketika adu penalti saya cukup tenang, karema saya percaya Ernando cekatan dan spesialis menggagalkan penalti. Yang babak tambahan itu saya deg-degan, sepanjang waktu nggak berhenti berdoa," tukasnya.
Kontributor : Ikhsan
