3 Contoh Teks Ceramah Ramadan Singkat saat Tarawih

Tentang keutamaan dan ajaran salat tarawih, seperti jadwal pelaksanaan, dosa yang akan diampuni, dan pahala yang akan diperoleh.

Suhardiman
Selasa, 12 Maret 2024 | 11:35 WIB
3 Contoh Teks Ceramah Ramadan Singkat saat Tarawih
Ilustrasi ceramah. (Freepik)

SuaraSumut.id - Ceramah saat tarawih merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan pada jeda waktu saat malam salat tarawih. Ceramah ini dilakukan pada bulan Ramadan dan dilakukan oleh sosok yang berpengaruh, seperti kiai, ustaz atau ustazah, dan lain sebagainya.

Topik ceramah biasanya berdasarkan dalil yang tercantum dalam Al-Qur'an maupun hadist dan mencakup berbagai aspek keagamaan, seperti keutamaan puasa, keutamaan salat tarawih, cara beribadah dengan baik di bulan Ramadan, dan lain sebagainya.

Tema yang sering diangkat dalam ceramah tarawih antara lain:

1. Salat Tarawih

Tentang keutamaan dan ajaran salat tarawih, seperti jadwal pelaksanaan, dosa yang akan diampuni, dan pahala yang akan diperoleh.

2. Lailatul Qadar

Tentang keutamaan dan ajaran Lailatul Qadar, seperti kebaikan yang dapat diperoleh, cara menyambut, dan perhatian yang diperlukan.

3. Ibadah dan Amalan

Tentang keutamaan dan ajaran ibadah dan amalan yang dilakukan di bulan Ramadan, seperti puasa, shalat tarawih, sedekah, dan membaca Al-Qur'an.

4. Keutamaan Bulan Ramadan

Tentang keutamaan bulan Ramadan, seperti kebaikan yang dapat diperoleh, cara mendekatkan diri kepada Allah dan perhatian yang diperlukan.

5. Pahala dan Dosa

Tentang pahala yang dapat diperoleh dan dosa yang akan diampuni di bulan Ramadan, seperti pahala sedekah, pahala salat tarawih, dan dosa yang akan diampuni.

6. Makna dan Hikmah

Tentang makna dan hikmah yang terkandung di dalam Al-Qur'an, seperti keutamaan membaca Al-Qur'an di bulan Ramadan, kebaikan yang dapat diperoleh, dan perhatian yang diperlukan.

7. Berbagai Aspek Keagamaan

Tentang berbagai aspek keagamaan yang terkait dengan bulan Ramadan, seperti salat tarawih, puasa, sedekah, dan membaca Al-Qur'an.

Contoh Teks Ceramah Ramadan Singkat Saat Tarawih

Dilansir dari ngaji.id, berikut 3 contoh teks ceramah Ramadan singkat saat tarawih.

1. Meraih Kemenangan di Bulan Ramadan

Assalamu'alaikum

Sebagaimana kita tahu bahwa bulan ini adalah bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh kaum muslimin secara umum.

Mereka bergembira, berbahagia, dan bersuka cita ketika akan datang bulan Ramadhan. Karena bulan ini adalah bulan di mana Allah Subhanahu wa Ta’ala banyak memberikan kebaikan.

Diskon besar-besaran di bulan Ramadan. Amalan yang sedikit akan dilipat gandakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadi belipat-lipat, sehingga seorang muslim yang beriman itu gembira dengan datangnya bulan Ramadhan.

Disitulah dia akan menambah amunisi dan bekal. Karena masing-masing dari kita menyadari bahwasanya dia di dunia hanya sementara, sebentar lagi akan meninggalkan dunia dan isinya.

Perjalanan menuju Allah Subhanahu wa Ta’ala masih panjang. Dan semakin panjang perjalanan, maka semakin banyak pula kita membutuhkan bekal. Perjalanan kita menuju Allah adalah perjalan yang sangat panjang. Kita membutuhkan bekal yang banyak.

Cara mengumpulkan bekal, waktunya adalah sekarang ini (di dunia). Karena kalau sampai di dunia kita tidak sempat mencari bekal, maka kita tidak memiliki waktu lagi. Maka jangan sampai kita lalai di dunia ini. Kita tidak tahu kapan kita akan meninggal dunia, maka berlombalah sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan bekal tersebut.

2. Puasa dan Sabar

Saudaraku Seiman.

Alhamdulillah dihadapan kita ada sebuah bulan yang mulia bulan Ramadan. Bulan Ramadan merupakan bulan kita bershaum yaitu berpuasa. Bulan Ramadan adalah bulan untuk menempa kesabaran kita. Pada saat kita berpuasa ditempa kesabaran kita di mana kesabaran yang ditempa di bulan Ramadan ada 3 macam:

- Sabar untuk Mentaati Allah

Karena kita berpuasa untuk mentaati perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala.

- Sabar untuk Meninggalkan Maksiat

Karena saat kita berpuasa kita dianjurkan untuk meninggalkan perbuatan maksiat.

- Sabar Menghadapi Musibah

Karena dahaga, lapar dan haus kita adalah musibah yang menimpa kita. Maka di bulan Ramadhan ini kesabaran kita betul-betul ditempa, makanya bulan Ramadan disebutkan juga dengan شَهْرُ الصبر yaitu bulan kesabaran.

Karena kesabaran itu saudaraku sekalian, merupakan pokok keimanan artinya modal keimanan.

Ali bin Abi Thalib berkata:

الصَّبْرُ مِنَ الْإِيمَانِ، بِمَنْزِلَةِ الرَّأْسِ مِنَ الْجَسَدِ

"Sabar di dalam keimanan bagaikan kepala untuk badan kita".

Sebagaimana badan kita tidak akan hidup tanpa kesabaran artinya badan kita tidak akan hidup tanpa kepala, demikian pula iman kita tidak akan hidup tanpa kesabaran.

Karena untuk masuk surga itu berat, perintah-perintah Allah tidak sesuai dengan hawa nafsu kita, sementara larangan-larangan Allāh sering kali sesuai dengan syahwat kita. Disitulah kesabaran sangat kita butuhkan. Maka saudaraku sekalian, terlebih betapa agungnya pahala kesabaran.

Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur'an:

إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّـٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍۢ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang sabar itu diberikan pahala tanpa batas". (QS. Az-Zumar [39]: 10)

Oleh karena itu pahala shaum (puasa) itu tanpa batas. Kalau amalan-amalan lain ditulis oleh Allah 10 sampai 700 kali lipat. Tapi untuk shaum karena ia berhubungan dengan kesabaran maka pahalanya hanya Allah yang Maha Tahu. Betapa agungnya saudaraku sekalian shaum dan betapa kita sangat membutuhkan shaum, karena di situlah kesabaran kita sangat ditempa.

Di bulan Ramadan ini kita akan ditempa kesabaran kita, sabar untuk berpuasa, sabar untuk shalat tarawih, sabar untuk membaca Al-Qur'an, sabar untuk selalu di atas kebaikan, sabar untuk meninggalkan kemaksiatan yang bisa merusak shaum kita.

3. Sedekah di Bulan Ramadan

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah. Shalawat dan Salam mudah-mudahan terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh pengikutnya.

Bulan Ramadan adalah bulan dimana Allah memberikan kesempatan kepada kita semuanya untuk memperbanyak ibadah, memperbanyak amal, karenanya Rasulullah memberikan contoh kepada kita semua berbagai macam bentuk ibadah, di antara ibadah tersebut adalah memperbanyak bersedekah, memperbanyak berinfak di jalan Allah. Dan sedekah itu memiliki makna yang luas, makna sedekah yang luas itu dicakup dalam hadits Nabi:

وَتُعِينُ الرَّجُلَ فِي دَابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عَلَيْهَا أَوْ تَرْفَعُ لَهُ عَلَيْهَا مَتَاعَهُ صَدَقَةٌ، وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ

"Engkau membantu seseorang dalam hal kendaraanya, engkau membantu orang tersebut naik ke atas kendaraanya atau mengangkatkan barang-barangnya ke atasnya adalah sedekah. Perkataan yang baik adalah sedekah". (HR. Bukhari-Muslim)

تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

"Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu". (HR. At-Tirmidzi)

Maka sedekah memiliki makna yang luas, makna yang umum, dimana seluruh kebaikan yang kita berikan kepada orang lain itu masuk ke dalam makna sedekah.

Sedangkan makna sedekah yang kedua, adalah sedekah dalam makna yang khusus, yaitu memberikan apa yang kita miliki untuk orang lain, memberikan harta yang kita miliki untuk saudara-saudara kita, maka itu masuk ke dalam makna sedekah yang lebih khusus.

Kontributor : M. Aribowo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini